Tak Harus Makan Banyak, Begini Tips Sahur yang Bisa Kurangi Rasa Lapar saat Puasa

Sahur

Saat sahur coba mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung protein lebih banyak. Semisal saat sahur bisa dengan makanan sedikit nasi dan telur ditambah susu. Hal itu diungkapkan CEO PT Wajah Rejuvenasi Perempuan (WRP) Indonesia Kwik Wan Tien saat menggelar media relasi terkait kampanye #UnlockYourConfidence di Jakarta. 

Wan Tien mengatakan kebutuhan kalori pada wanita dewasa berkisar 2.100 kalori per hari. Susu bernutrisi WRP merupakan meal replacement karena memiliki kandungan protein, serat serta mineral dan vitamin yang bisa ditemukan dalam porsi makan harian. Dia menyarankan untuk minum susu bernutrisi saat sahur. 

"Setelah sahur tambahkan segelas susu bernutrisi ini. Jadi kebutuhan vitamin harian tubuh saat berpuasa bisa tercukupi hingga waktu berbuka tiba,” kata Wan Tien. 

Berbuka Puasa

Saat berbuka puasa, disarankan juga tetap memilih makanan yang bergizi untuk tubuh. Biasakan berbuka dengan minuman dan makanan yang bisa memberikan energi. Semisal tak ingin makan berat atau dalam jumlah banyak bisa minum susu WRP yang mengandung 200 kalori. Susu dengan protein tinggi dan kadar gula yang sedikit bisa melengkapi kebutuhan kalori harian individu dewasa yang hendak menjaga berat badan atau turun berat badan ketika puasa. 

Camilan Sehat

Selain menikmati waktu berbuka puasa dengan makanan berat, biasanya usai tarawih perut kembali merasa lapar. Hal itu biasanya karena otak mengirimkan sinyal ingin ngemil. Demi mengurangi rasa bersalah, bisa pilih camilan sehat yang rendah gula seperti keripik buah dari WRP Everday. 

Diungkapkan Head of Marketing WRP Indonesia Frecy Ferry Daswaty, camilan yang dikeluarkan aman dikonsumsi wanita dewasa, remaja, ibu menyusui hingga anak-anak. 

“Lewat kampanye #UnlockYourConfidence kami mendukung perempuan Indonesia memiliki gaya hidup sehat. Kami juga ingin menekankan bahwa kecantikan berkaitan erat dengan rasa percaya diri dan kesehatan, bukan lagi berdasarkan bentuk tubuh ramping semata,” katanya. 

Editor: Elvira Anna