Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Peringatan untuk Gen Z! Doyan Minum Kopi dan Makan Seblak Rentan Kena Anemia
Advertisement . Scroll to see content

Waspada Anemia pada Anak Merusak Daya Tahan Tubuh, Begini Cara Mengatasinya 

Minggu, 18 Desember 2022 - 13:12:00 WIB
Waspada Anemia pada Anak Merusak Daya Tahan Tubuh, Begini Cara Mengatasinya 
Ilustrasi anak mengalami anemia atau kondisi kurang sel darah merah. (Foto: Ilustrasi/Shutterstock)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id Anemia bisa terjadi pada siapa saja, baik pria dan wanita. Bahkan, anemia juga bisa menyerang anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Dampaknya anak-anak akan sulit konsentrasi hingga terganggu fungsi kognitif tubuhnya. 

Para pakar kesehatan mengatakan anemia pada anak sangat berbahaya dan mempunyai dampak pada hampir seluruh organ tubuh pada anak, pada ketahanan tubuh anak, dan daya tahan tubuh anak juga menjadi turun. Dampak yang selanjutnya juga adanya gangguan pada fungsi kognitif atau kecerdasan anak. 

Kondisi ini dianggap mengkhawatirkan, jika tidak ditangani segera, karena kekurangan zat besi akan membuat anak-anak sebagai generasi emas Indonesia tidak tumbuh secara optimal. Lantas bagaimana cara mengatasinya?

Melihat risiko besar yang diakibatkan oleh anemia pada anak, Noor Rohmah Mayasari, Ph.D - Prodi Gizi Universitas Negeri Surabaya dalam webinar mengenai Peran Umami dalam Pencegahan Hipertensi dan Perbaikan Gizi Terkait Anemia, memberikan solusi mencegah anemia pada anak-anak. Dia mengatakan pentingnya peran umami dalam perbaikan gizi terkait anemia. Salah satu mineral yang menjadi masalah utama di Indonesia adalah zat besi, itulah yang menjadi salah satu penyebab anemia.

“Untuk membantu mengurangi risiko anemia terutama pada ibu dan anak coba konsumsi makanan yang beragam dan seimbang. Tingkatkan asupan makanan yang mengandung zat besi, folat, B12, dan vitamin C atau konsumsi suplemen, hindari konsumsi makanan yang mengandung zat penghambat zat besi, serta tingkatkan pengetahuan dan sikap terkait pengetahuan gizi,” kata Noor Rohmah Mayasari.

Jika mengacu pada pola makan, angka kejadian anemia di Indonesia terbilang masih cukup tinggi. Penyakit anemia adalah masalah kesehatan yang terjadi saat jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah normalnya, sering dikenal dengan penyakit kekurangan sel darah merah. 

Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32 persen, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktifitas fisik. 

Noor Rohmah Mayasari mengatakan nutrisi yang baik adalah hal besar yang disoroti dan merupakan modal penting bagi pertumbuhan generasi masa depan. Anak Indonesia membutuhkan nutrisi yang baik dan lengkap untuk tumbuh. Dengan nutrisi yang lengkap, perkembangan mental dan fisik anak Indonesia akan bertambah baik, sehingga dapat tumbuh menjadi bangsa yang kuat. Mengacu pada gizi School Lunch Program (SLP) menjadi salah satu inisiasi Ajinomoto dalam rangka mengurangi angka  masalah malnutrisi dan anemia pada anak-anak. 

“Ajinomoto menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB), dan menggelar program SLP yang dilaksanakan di beberapa pesantren penerima program. Melalui program ini berhasil menciptakan perbaikan gizi dan turunnya angka anemia di kalangan para santri,” kata Grant Senjaya Head of Public Relations Department PT Ajinomoto Indonesia. 

Ditambahkan Grant Senjaya faktor yang paling penting mencegah anemia adalah menjaga asupan gizi seimbang. Hal itu menjadi kunci hidup sehat yakni memerhatikan takaran gula, garam, dan lemak pada setiap masakan menjadi bagian dari asupan gizi seimbang. 

Editor: Elvira Anna

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut