Puasa Ramadhan adalah salah satu cara untuk melatih kesabaran dan disiplin. Seseorang yang berpuasa harus bersabar menahan lapar, haus, dan keinginan-keinginan lainnya selama siang hari. Ia juga harus disiplin dalam mengatur waktu untuk bangun sahur, shalat, berbuka, tarawih, dan ibadah-ibadah lainnya. Ia juga harus disiplin dalam menjaga ucapan dan tindakannya agar tidak merusak puasanya. Dengan demikian, puasa Ramadhan dapat membiasakan seseorang untuk bersabar dan disiplin dalam kehidupannya.
3. Mengekang Syahwat dan Melemahkan Godaan Setan
Syahwat adalah keinginan atau nafsu yang berlebihan terhadap sesuatu yang disukai, terutama yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat jasmani. Syahwat adalah salah satu musuh terbesar bagi seorang muslim, karena dengan syahwat ia dapat terjerumus ke dalam dosa dan maksiat. Allah SWT berfirman dalam surat Yusuf ayat 53:
وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِىٓ ۚ إِنَّ ٱلنَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ ۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ
Artinya: “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan). Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Yusuf: 53).
Puasa Ramadhan adalah salah satu cara untuk mengekang syahwat dan melemahkan godaan setan. Seseorang yang berpuasa harus menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri selama siang hari. Ia juga harus menjauhi hal-hal yang dapat membangkitkan syahwatnya, seperti melihat yang bukan mahram, mendengar musik, atau menonton hal-hal yang tidak bermanfaat. Dengan demikian, puasa Ramadhan dapat membersihkan hati dan jiwa dari kotoran syahwat.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku