Amalan 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan
5. I'tikaf
Disunnahkan untuk beri‘tikaf terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Salah satunya untuk mendapatkan pahala lailatul qadar yang menurut Rasulullah SAW ada pada malam-malam 10 terakhir bulan Ramadhan.
Aisyah RA berkata, ”Bila telah memasuki 10 malam terakhir bulan Ramadhan, Nabi SAW menghidupkan malam, membangunkan keluarganya (isterinya) dan meninggalkan isterinya (tidak berhubungan suami isteri).(HR Bukhari dan Muslim)
Juga disunnahkan untuk membaca pada lailatul qadar doa berikut: "Ya Allah, Sungguh Engkau mencintai maaf maka maafkanlah aku".
6. Memperbanyak istighfar
Dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa kami (para sahabat) bila melakukan salat (sunat) di malam hari diperintahkan untuk melakukan istigfar di waktu sahur sebanyak tujuh puluh kali".
Doa Sahur di Bulan Ramadhan
Berikut doa sahur puasa Ramadhan, Latin dan artinya:
يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ
Latin: Yarhamullahul mutasahhirin.
Artinya: Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi orang-orang yang sahur.
Doa ini diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani yang mana dibaca Rasulullah Saw ketika menyantap hidangan sahur. Selain itu, Rasulullah Saw juga mengatakan bahwa kurma merupakan sebaik-baik hidangan untuk sahur.
7. Membaca Doa Qunut
Doa qunut witir saat sholat tarawih sunnah dilakukan pada hari ke-15 atau pertengahan Bulan Ramadhan. Hal ini berdasarkan pendapat ulama Mazhab Syafi'i.
Melansir buku Bekal Ramadhan dan Idul Fitri 3 Shalat Tarawih dan Witir karangan Ustaz Muhammad Saiyid Mahadhir LC dijelaskan, dalam madzhab Syafi’i qunut witir
hukumnya sunnah
Imam As-Syafi’i berkata terkait qunut witir: "Jangan qunut (witir) kecuali pada seperdua bulan ramadhan, yang demikian karena perilaku Ibnu Umar".
Dari sinilah akhirnya dalam madzhab Syafi’i memutuskan bahwa sunnah qunut witir hanya pada 15 malam terakhir dari bulan Ramadhan
Dalilnya adalah atsar para sahabat di masa Umar bin Kahttab ra:
Dari Al-Hasan Al-Bashri, bahwa Umar bin Khattab ra mengumpulkan masyarakat untuk shalat pada malam Bulan Ramadhan dengan diimami oleh Ubai bin Ka’ab, Umar berkata kepada Ubai:
"Shalatlah bersama mereka 20 rakaat, dan jangan kamu qunut bersama mereka kecuali pada
seperdua ramadhan terakhir, lalu Ubai bin Ka’ab shalat bersama mereka pada sepuluh ramadhan
pertama dam kedua, pada sepuluh terakhir Ubai tidak keluar rumah, sehingga masyarakat pada
waktu itu meminta Mu’adz bin Jabal, akhirnya Mu’adz yang menjadi imam dan Muadz tetap
qunut pada sepuluh terakhir".
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki