Yang dimaksudkan dengan tangan Abu Lahab dalam surah ini ialah diri Abu Lahab sendiri dan istrinya bernama Arwa binti Harb (Umi Jamil saudara Abu Sufyan) digelar dengan gelaran 'Hammalatal Hatab'(pembawa kayu bakar) karena ia selalu menyebarkan fitnah untuk memburuk-burukkan Nabi Saw. dan kaum muslimin.
Betapa perjuangan Rasulullah pada saat ini benarbenar berat mengingat problem dan kendala bersumber dari kerabat beliau sendiri, pamanbeliau sendiri yaitu Abu Lahab dan isterinya.
Dalam ayat 2 dijelaskan bahwa Abu Lahab pernah mengatakan “jika yang dikatakan oleh anak saudaraku itu benar, maka akan kutebus diriku diriku di hari kiamat nanti dengan istri dan anakku.” Maka turunlah ayat kedua yang artinya “tidaklah berguna baginya hartanya dan yang ia usahkan (anak-anaknya).
Ayat 4—5 menjelaskan tentang vonis hukuman Abu Lahab yang sudah ditentukan oleh Allah dalam al-Qur’an yaitu kelak ia akan mesuk ke dalam bara api yang sangat bergejolak.
Hukuman yang demikian juga dialami oleh istrinya yang mendapat julukan pembawa kayu bakar yang di lehernya terdapat tali sabut. Diriwayatkan oleh Sa’id bin Musayyab bahwa dia adalah wanita yang memiliki kalung yang sangat mahal di lehernya.
Kemudian ia berkata “Aku akan mendermakan kalung ini untuk melancarkan permusuhan kepada Nabi Muhammad Saw.”
Dengan demikian Allah pun memberikan siksaan kepadanya di dalam neraka nanti dengan tali dari sabut.
Isi Kandungan Surat Al Lahab
Para ulama mengatakan bahwa surat Al lahab ini memiliki isi kandungan sebagai mukjizat dan bukti terang yang menunjukkan kenabian Rasulullah SAW. Karena sesungguhnya sejak diturunkan surat itu, keduanya yakni Abu Lahab dan istrinya adalah orang yang celaka dan tidak akan mau beriman.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku