Ayat Alquran tentang Akhlak, Latin, Arti, Tafsir
JAKARTA, iNews.id - Alquran merupakan Kitab Suci umat Islam yang menjadi pedoman hidup baik dalam segala hal termasuk tentang akhlak. Muslim pun diharuskan memiliki akhlak terpuji sebagaimana yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
Akhlak menjadi salah satu pembeda dengan makhluk lain. Karena itu, manusia yang tidak berakhlak derajatnya bisa lebih rendah daripada binatang.
Mengenai akhlak Nabi SAW, Siti Aisyah radhiallahu anha menjawab:
كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
Artinya: Akhlak beliau (Nabi SAW) adalah Al Quran. Yakni sebagaimana yang terdapat di dalam Al-Quran.
Keluhuran akhlak Baginda Nabi Muhammad SAW banyak disebutkan dalam Alquran dan hadits.
Akhlak berasal dari kata khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Sedangkan secara istilah akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatanperbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angan lagi.
Sumber akhlaq adalah Alquran dan Sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral. Dalam konsep akhlaq, segala sesuatu itu dinilai baik atau buruk, cerpuji atau tercela, semata-mata karena Syara (Al-Qur'an dan Sunnah) menilainya demikian.
Akhlak terpuji di antaranya sabar, syukur, pemaaf, pemurah dan jujur. Sedanhkan akhlak tercela di antaranya pemarah, tidak bersyukur, dendam, kikir dan dusta.
1. Surat Al Ahzab Ayat 21
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Latin: Laqad kaana lakum fii rasuulillaahi uswatun hasanatun liman kaana yarjuullaaha wal yaumal aakhira wa dzakarallaaha katsiiraa.
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab: 21)
Ibnu katsir menerangkan bahwa ayat yang mulia itu merupakan dalil pokok yang paling besar, yang menganjurkan kepada manusia yang beriman agar meniru Rasulullah SAW dalam semua ucapan, perbuatan, dan sepak terjangnya.
Karena itulah Allah SWT memerintahkan kepada kaum mukmin agar meniru sikap Nabi SAW dalam hal kesabaran, keteguhan hati, kesiagaan, dan perjuangannya, serta tetap menanti jalan keluar dari Allah SWT. Semoga shalawat dan salam-Nya terlimpahkan kepada Rasulullah SAW sampai hari kiamat.
2. Surat Luqman Ayat 14-15
وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (14) وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (15) }
Latin: Wawa shaiynal insaana biwaa lidaihi hamalathu ummuhu wahnan 'alaa wahnin wafishaaluhu fii 'amaini anisykurlii waliwaa lidaika ilayyal mashiir. Wa in jaahadaaka 'alaa an tusyrika bii maa laisa laka bihi 'ilmu falaa tuthi'humaa washaa hibuumaa fiddunyaa wattabi' sabiila man anaaba ilayya tsumma ilayya marji'ukum faunabbiukum bimaa kuntum ta'maluun.
Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Luqman, ayat: 14-15)
Tafsir:
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada manusia agar berbakti kepada kedua orang tuanya dengan berusaha melaksanakan perintah-perintahnya dan mewujudkan keinginannya. Pada ayat-ayat lain, Allah juga memerintahkan yang demikian, firman-Nya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak.
Ayat ini menerangkan bahwa dalam hal tertentu, seorang anak dilarang menaati ibu bapaknya jika mereka memerintahkannya untuk menyekutukan Allah, yang dia sendiri memang tidak mengetahui bahwa Allah mempunyai sekutu, karena memang tidak ada sekutu bagi-Nya.
Selanjutnya Allah memerintahkan agar seorang anak tetap bersikap baik kepada kedua ibu bapaknya dalam urusan dunia, seperti menghormati, menyenangkan hati, serta memberi pakaian dan tempat tinggal yang layak baginya, walaupun mereka memaksanya mempersekutukan Tuhan atau melakukan dosa yang lain.
Pada ayat lain diperingatkan bahwa seseorang anak wajib mengucapkan kata-kata yang baik kepada ibu bapaknya. Jangan sekali-kali bertindak atau mengucapkan kata-kata yang menyinggung hatinya, sekalipun hanya kata-kata "ah".
3. Surat Al Isra Ayat 24
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ
Latin: Wahfidh lahumaa janaaha dzulli minar rahmati waqul rabirhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.
Artinya: Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:"Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (QS. Al Isra ayat 24)
Tafsir:
Allah swt memerintahkan kepada kaum Muslimin agar bersikap rendah hati dan penuh kasih sayang kepada kedua orang tua. Yang dimaksud dengan sikap rendah hati dalam ayat ini ialah menaati apa yang mereka perintahkan selama perintah itu tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan agama.
Taat anak kepada kedua orang tua merupakan tanda kasih sayang dan hormatnya kepada mereka, terutama pada saat keduanya sangat memerlukan pertolongan anaknya.
Ditegaskan bahwa sikap rendah hati itu haruslah dilakukan dengan penuh kasih sayang, tidak dibuat-buat untuk sekadar menutupi celaan atau menghindari rasa malu pada orang lain. Sikap rendah hati itu hendaknya betul-betul dilakukan karena kesadaran yang timbul dari hati nurani.
Di akhir ayat, Allah swt memerintahkan kepada kaum Muslimin untuk mendoakan kedua ibu bapak mereka, agar diberi limpahan kasih sayang Allah sebagai imbalan dari kasih sayang keduanya dalam mendidik mereka ketika masih kanak-kanak.
Demikian pembahasan Ayat Alquran tentang Akhlak, Latin, Arti, Tafsir yang perlu dipahami dan diamalkan tiap Muslim agar berbuat baik kepada orang tua.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki