Berapa Hari Lagi Puasa 2026? Hitung Mundur 148 Hari Menuju Ramadan 1447 H
JAKARTA, iNews.id - Berapa hari lagi puasa 2026? Pertanyaan ini mulai sering terdengar seiring umat Islam bersiap menyambut bulan Ramadan. Bulan penuh berkah tersebut selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya karena membawa suasana ibadah, kebersamaan, dan rasa syukur.
Dengan mengetahui berapa hari lagi menuju puasa, kita bisa menyiapkan diri lebih matang, baik dari sisi spiritual maupun fisik. Berdasarkan perhitungan kalender Hijriah yang digunakan oleh Muhammadiyah, puasa tahun 2026 diperkirakan akan dimulai pada pertengahan Februari.
Dari hari ini, 23 September 2025, hitung mundur menunjukkan sekitar 117 hari lagi menuju awal Ramadan 1447 H.
Menurut kalender hisab Muhammadiyah, awal Ramadan 1447 H diperkirakan jatuh pada Rabu, 18 Februari 2026. Malam sebelumnya, umat Muslim kemungkinan sudah mulai melaksanakan sholat tarawih pertama, yaitu pada malam 17 Februari 2026.
Ramadan akan berlangsung selama 29 atau 30 hari. Dengan demikian, Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1447 H diperkirakan jatuh pada 19 atau 20 Maret 2026, tergantung pada panjang bulan Ramadan tahun tersebut.
Meski begitu, penting dicatat bahwa semua tanggal ini masih bersifat perkiraan. Penetapan resmi awal Ramadan tetap menunggu hasil rukyat hilal dan keputusan sidang isbat pemerintah.
Mengacu pada hisab Muhammadiyah, dengan awal Ramadan diperkirakan jatuh pada 18 Februari 2026, maka dari tanggal 23 September 2025 tersisa 148 hari lagi menuju awal puasa.
Hitungan ini tentu bisa sedikit berbeda apabila pemerintah menetapkan tanggal lain berdasarkan hasil rukyat. Namun informasi dari Muhammadiyah memberi gambaran awal yang cukup jelas agar umat Islam dapat mempersiapkan diri sejak dini.
Faktor Penentu Awal Puasa
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kapan tepatnya awal Ramadan ditetapkan, di antaranya:
Rukyah Hilal
Pengamatan hilal pada akhir bulan Syaban menjadi dasar utama dalam penetapan resmi pemerintah. Jika hilal tidak terlihat, maka awal Ramadan bisa mundur sehari.
Hisab Astronomi
Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yaitu perhitungan astronomi untuk menentukan posisi bulan. Karena itulah Muhammadiyah bisa menetapkan kalender ibadah jauh hari sebelum Ramadan tiba.
Sidang Isbat Pemerintah
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama tetap memutuskan awal Ramadan lewat sidang isbat. Hasil sidang ini menjadi rujukan resmi bagi masyarakat luas.
Dengan adanya ketiga faktor ini, terkadang terdapat perbedaan awal puasa antara keputusan pemerintah dan kalender ormas. Namun semuanya tetap bertujuan menjaga kekhidmatan ibadah Ramadan.
Jika mengikuti hisab Muhammadiyah, perkiraan kalender Ramadan 1447 H adalah sebagai berikut:
1 Ramadan 1447 H: 18 Februari 2026
Pertengahan Ramadan (15 Ramadan): 4 Maret 2026
Nuzulul Qur’an (17 Ramadan): 6 Maret 2026
10 Malam Terakhir Ramadan: sekitar 10–19 Maret 2026
29/30 Ramadan: 18 atau 19 Maret 2026
1 Syawal 1447 H (Idul Fitri): 19 atau 20 Maret 2026
Kalender ini membantu memberi gambaran, meskipun tetap menunggu penetapan resmi dari pemerintah.