Cara Membaca Bacaan Mad Shilah Thawilah yang Benar, Begini Hukum dan Contoh Bacaannya
Sebab dinamakan Mad Shilah adalah karena bacaan panjang (mad) tidak akan terwujud kecuali ketika dibaca lanjut (washal atau shilah) dan juga karena ha’ dhamir disambung dengan mad wau atau mad ya ketika dibaca lanjut. Dinamakan Thawilah karena dibaca panjang lebih dari 2 harakat.
Sehingga, Mad Shilah Thawilah adalah hukum ketika ha dhamir (kata ganti) yang dibaca panjang lebih dari 2 harakat ketika lanjut, dengan syarat ha’ dhamir tersebut terletak di antara dua huruf yang berharakat dan huruf keduanya adalah hamzah.
Jika tidak bertemu hamzah, mad berubah menjadi Mad Shilah Qashirah. Mad Shilah Thawilah boleh dibaca panjang sampai 2 setengah alif atau 5 harakat/ketukan.
Cara membaca Mad Shilah Thawilah adalah dengan memanjangkannya sampai 5 harakat atau 2 ½ alif, termasuk pada ha’ dhamir yang berharakat dhommah maupun kasrah.
1. Surat Al Baqarah ayat 90
بِهِ أَنْفُسَهُمْ
Latin: bihii angfusahum.
Penjelasan: Huruf ha dhamir pada bacaan bihii bertemu dengan hamzah berharakat fathah, sehingga dibaca panjang 5 harakat.
2. Surat Al Baqarah ayat 93
بِهِ إِيمَانُكُمْ
Latin: bihii iymaanukum.
Penjelasan: Huruf 'ha dhamir' pada kata bihii bertemu dengan hamzah berharakat kasrah sehingga dibaca panjang 5 harakat.
3. Surat Ali Imran ayat 30
وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا
Latin: wabainahuu amadamba'iidaa.
Penjelasan: Huruf ‘ha dhamir’ pada bacaan wabainahuu bertemu dengan hamzah berharakat fathah, sehingga dibaca panjang 5 harakat.
4. Surat Ali Imran ayat 36
وَضَعْتُهَا أُنْثَىٰ
Latin: wadho'tuhaa untsaa.
Penjelasan: Huruf 'ha dhamir' pada bacaan wadho’tuhaa bertemu dengan hamzah berharakat dammah, sehingga dibaca panjang 5 harakat.
5. Surat Ali Imran ayat 7
تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ
Latin: takwiilahuu illallah.
Penjelasan: Huruf 'ha dhamir' pada bacaan takwiilahuu bertemu hamzah berharakat kasrah, sehingga dibaca panjang 5 harakat.
Demikian adalah cara membaca bacaan Mad Shilah Thawilah yang penting untuk diperhatikan ketika membaca Al Quran. Panjang harakat pada hukum bacaan tersebut perlu diindahkan dengan baik, terutama ketika bertemu suatu kata atau kalimat dengan hukum Mad Shilah Thawilah.
Editor: Komaruddin Bagja