Contoh Ceramah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW Beserta Strukturnya
Dalam perjalanan Isra Miraj, kita dapat melihat bagaimana Nabi Muhammad SAW menjalin persaudaraan yang erat dengan para nabi dan rasul terdahulu. Beliau tidak hanya sekadar bertemu dengan mereka, tetapi juga memimpin mereka dalam salat berjamaah di Masjidil Aqsa. Moment tersebut menjadi titik puncak kesatuan dan persaudaraan di antara para utusan Allah.
Persaudaraan dan persatuan umat Islam bukanlah sekadar pesan moral, melainkan amanah dan harapan yang diwariskan oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT berfirman:
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْاۖ وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara." (QS. Ali Imran: 103)
Rasulullah SAW juga menyampaikan pesan yang sangat jelas, "Orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu, dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat." (HR. Bukhari dan Muslim)