3 Contoh Hukum Bacaan Mad Wajib Muttasil Dalam Al Quran
JAKARTA, iNews.id - Ada 3 Contoh bacaan Mad Wajib Muttasil Dalam Al Quran yang penting diketahui agar mengerti cara membacanya panjang atau pendek huruf tersebut.
Mad Wajib Muttashil adalah salah satu 13 bagian dari Hukum Mad Far’i di dalam ilmu tajwid.
Secara etimologi, mad artinya panjang, wajib berarti harus dan mutthasil artinya bersambung.
Secara istilah, mad wajib muttasil adalah hukum bacaan yang terjadi apabila ada mad thabi'i (mad asli) bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat fathah, dhummah ataupun kasrah dalam satu kata (bersambung).
Sedangkan cara membaca mad wajib muttashil adalah dipanjangkan menjadi dua setengah (2 1⁄2) alif atau sama dengan empat sampai lima harakat (ketukan).
1. Ada mad thabi'i bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat kasrah dalam satu kata.
Contoh dalam Al Quran, Surat Ad Duha ayat 8
وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ
Latin: Wawa jadaka 'aaaaaailang fa aghnaa (QS. Ad Duha: 8)
Ada mad thabi'i bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat kasrah dalam satu kata
Contoh lain ditemukan dalam Surat Al Baqarah ayat 5
اُولٰٓٮِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنۡ رَّبِّهِمۡ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ
Latin: Ulaaa'ika 'alaa hudam mir rabbihim wa ulaaa'ika humul muflihuun
Surat Al Buruj ayat 2
وَالسَّمَآءِ ذَاتِ الۡبُرُوۡجِۙ
Latin: Wassamaaa'i zaatil buruuj
Artinya: Demi langit yang mempunyai gugusan bintang,
Surat At Thariq ayat 1
وَالسَّمَآءِ وَالطَّارِقِۙ
Latin: Wassamaaa'i wattaariq
2. Ada Mad Thabi'i bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat dhumah dalam satu kata
Contoh Dalam Al quran, Surat Al Infithar ayat 1
اِذَا السَّمَاۤءُ انْفَطَرَتْۙ
Idzassamaaaaa u ng fatharat. (QS. Al Infitar: 1)
Surat Al Baqarah ayat 6
اِنَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا سَوَآءٌ عَلَيۡهِمۡ ءَاَنۡذَرۡتَهُمۡ اَمۡ لَمۡ تُنۡذِرۡهُمۡ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ
Latin: Innal laziina kafaruu sawaaa'un 'alaihim 'a-anzar tahum am lam tunzirhum laa yu'minuun. (QS. Al Baqarah: 6)
3. Ada mad thabi'i bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat fathah dalam satu kata
Contoh Dalam Al Quran, Surat An naba ayat 1
عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ
'Amma yatasaaaaa aluun. (QS. An Naba: 1)
Surat Al A'la ayat 5
فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ
Faja'alahuu ghutsaaaaaa an ahwaaa (QS. Al A'la: 5)
Surat 'Abasa ayat 2
اَنۡ جَآءَهُ الۡاَعۡمٰىؕ
Latin: An jaa-ahul 'a-maa.
Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Tajwid menurut bahasa adalah tahsin, yang artinya memperindah. Adapun menurut istilah membunyikan setiap huruf dari makhrajnya dengan memberikan setiap huruf hak dan mustahaknya.
Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardu kifayah, namun mengamalkannya dalam membaca Alquran hukumnya fardhu 'ain yakni semua qari' atau orang yang membaca Alquran wajib menerapkan tajwid saat membaca ayat-ayat Alquran.
Perintah untuk membaca Alquran dengan tartil dan benar disebutkan dalam Alquran.
Allah SWT berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)
Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW Sehingga Siti Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan bahwa Nabi SAW bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan dengan orang lain.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki