Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jumlah Penumpang Kereta Capai 1.285.141 pada Libur Idul Adha 2023
Advertisement . Scroll to see content

Contoh Khutbah Idul Adha 2023, Belajar Berkurban dari Nabi Ibrahim

Rabu, 28 Juni 2023 - 17:07:00 WIB
Contoh Khutbah Idul Adha 2023, Belajar Berkurban dari Nabi Ibrahim
Contoh khutbah Idul Adha 2023 (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id- Contoh khutbah Idul Adha 2023 yang bisa kamu gunakan saat lebaran. Menjelang perayaan Idul Adha 2023 yang esok hari, inilah saat yang tepat bagi para khatib dan umat Muslim untuk mempersiapkan khutbah yang bermakna dan relevan. 


Khutbah pada hari raya Idul Adha dibacakan setelah sholat Idul Adha. Meskipun hukumnya sunnah, namun jamaah dianjurkan untuk tetap mendengarkan khutbah tersebut.

Dilansir dari Rumaysho, inilah Contoh khutbah Idul Adha 2023 karya Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal.

Contoh khutbah Idul Adha 2023

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ


أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.


اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ


يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا


يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا  أَمَّا بَعْدُ


اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ


Allahu akbar, Allahu akbar, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Allah Maha Besar. Allahu akbar, segala puji bagi-Nya. Semua pujian bagi Allah, Sang Pemberi berbagai nikmat dan karunia. 


Shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi akhir zaman, Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, yang membawa syariat yang sama dengan para nabi sebelumnya, yakni ajaran tentang tauhid.

Pada kesempatan kali ini, kita akan memperhatikan kisah Nabi Ibrahim (alaihis salam) mengenai mimpinya untuk menyembelih putranya, Ismail. Kisah ini menjadi dasar ibadah qurban yang kita lakukan saat ini.


Kisah ini terdapat dalam ayat berikut,

Dalam doa lainnya dari Nabi Zakariya ‘alaihis salam,


رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ


“ROBBI HAB LII MIN LADUNKA DZURRIYYATAN THOYYIBATAN, INNAKA SAMII’UD DU’AA’” [Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mengdengar doa].” (QS. Ali Imran: 38).

"Dalam ayat ini, Nabi Ibrahim memohon kepada Allah agar diberikan keturunan yang shalih, yang dapat memberi manfaat baik dalam kehidupan dunia maupun setelah meninggal dunia.


Dalam doa-doa kita, seharusnya kita memohon kepada Allah agar dikaruniai anak yang shalih, yang menjadi sumber kebahagiaan dan kebanggaan bagi kita. Seperti doa Nabi Zakariya (alaihis salam),


‘Ibadurrahman (hamba Allah Yang Maha Pengasih) pun berdo’a agar dikaruniakan anak yang menjadi penyejuk mata,


رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا


“ROBBANAA HAB LANAA MIN AZWAJINAA WA DZURRIYATINAA QURROTA A’YUN WAJ’ALNAA LIL MUTTAQIINA IMAAMAA” [Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa].” (QS. Al Furqon: 74)


"Apa yang dimaksud dengan anak yang shalih?


Anak yang shalih adalah orang yang menjalankan kewajiban terhadap Allah dan kewajiban terhadap sesama hamba Allah. Tingkatan kebaikan seseorang yang shalih pun beragam.


Anak yang shalih tidak harus menjadi juara kelas atau mencapai gelar S1, S2, atau S3 dalam pendidikannya. Anak yang shalih adalah anak yang memberikan perhatian pada ibadah kepada Allah, berbakti kepada orang tua, dan menunjukkan sikap akhlak yang baik terhadap sesama.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut