Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jumlah Penumpang Kereta Capai 1.285.141 pada Libur Idul Adha 2023
Advertisement . Scroll to see content

Contoh Khutbah Idul Adha 2023, Belajar Berkurban dari Nabi Ibrahim

Rabu, 28 Juni 2023 - 17:07:00 WIB
Contoh Khutbah Idul Adha 2023, Belajar Berkurban dari Nabi Ibrahim
Contoh khutbah Idul Adha 2023 (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

Pelajaran lainnya yang bisa kita ambil adalah setiap orang yang beriman pasti akan diuji. Ujian bagi Nabi Ibrahim adalah perintah untuk menyembelih putranya sendiri. Ini adalah untuk membuktikan apakah cintanya kepada Allah lebih besar daripada cintanya kepada istri dan anak.


Setiap orang akan diuji sesuai dengan kualitas imannya. Mush'ab bin Sa'id, seorang tabi'in, berkata bahwa ia bertanya kepada Rasulullah, "Manusia mana yang paling berat ujiannya?" Rasulullah menjawab, "Para nabi, kemudian orang-orang yang setara dengan mereka, dan seterusnya. Seseorang akan diuji sesuai dengan tingkat keimanan yang dimilikinya. Jika keimanan seseorang kuat, ujiannya akan semakin berat. Jika keimanan seseorang lemah, maka ujiannya akan sesuai dengan kualitas keimanannya. Seorang hamba akan terus-menerus menghadapi cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa." (HR. Tirmidzi, no. 2398; Ibnu Majah, no. 4023. Al-Hafizh Abu Thahir menyatakan bahwa hadits ini hasan).


Ketika keduanya telah menyerah dan Ibrahim meletakkan anaknya di atas pelipisnya, tampaklah betapa sabarnya keduanya. Dan Kami memanggil Ibrahim, "Hai Ibrahim, kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini adalah ujian yang nyata."


Ketika Nabi Ibrahim dan Ismail berserah diri sepenuhnya kepada Allah, mereka menerima dengan ridha keputusan-Nya. Ibrahim kemudian meletakkan Ismail di atas pelipisnya, siap untuk melaksanakan perintah Allah. Pada saat itu, Allah memanggil Ibrahim dan menyatakan bahwa mimpinya benar, dan bahwa mereka berdua akan mendapatkan balasan yang baik karena kebaikan mereka.


Allah menggantikan ujian yang berat dengan pengorbanan yang besar. Ibrahim dan Ismail diselamatkan dari ujian yang berat tersebut. Ibn Rajab mengatakan bahwa ketika kesulitan semakin berat, seorang hamba akan putus asa dan hanya menggantungkan harapannya kepada Allah. Inilah makna tawakkal yang sejati. Tawakkal seperti ini adalah kunci untuk keluar dari kesulitan. Allah telah berjanji untuk memberi cukup kepada siapa saja yang bertawakkal pada-Nya.


Ingatlah ayat, "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (QS. Alam Nasyrah: 5). Ayat ini diulang dua kali untuk menguatkan pesannya. Dalam ayat berikutnya disebutkan bahwa Allah telah menebus anak tersebut dengan pengorbanan yang besar.


Inilah balasan bagi orang yang taat kepada Allah. Mereka akan dijauhkan dari kesulitan dan musibah, dan jalan keluar akan dibukakan dengan mudah. Allah berfirman, "Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya. Dan Dia akan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak terduga. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan kebutuhannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah telah menentukan suatu takdir untuk segala sesuatu" (QS. Ath-Thalaq: 2-3).


Sembelihan yang besar yang disebutkan dalam ayat tersebut umumnya dianggap sebagai seekor kambing jantan.

Kami akan mencatat untuk Ibrahim (pujian yang baik) di antara orang-orang yang datang setelahnya.


Maksud dari ayat ini adalah Allah menjanjikan bahwa pujian yang baik akan terus diperoleh oleh Nabi Ibrahim hingga hari kiamat, ketika orang-orang yang datang setelahnya memuji dan menghormatinya.


Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim.


Maksud dari salam yang ditujukan kepada Ibrahim adalah salam dari Allah kepada Nabi Ibrahim (Al-Khalil). Meskipun manusia memberikan pujian kepada Nabi Ibrahim, pujian Allah untuk beliau adalah yang terbaik dan terutama.


كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ

Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.” (QS. Ash-Shaaffaat: 99-111)


Demikianlah Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.


Ayat ini menyatakan bahwa Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, dan Nabi Ibrahim termasuk di antara hamba-hamba Allah yang beriman. Ini adalah balasan bagi Nabi Ibrahim dengan pujian yang terbaik setelah beliau meninggal dunia. Beliau adalah seorang hamba yang benar-benar beriman, bertauhid, dan yakin kepada Allah.

"Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd."

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut