Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ceramah di Mabes Polri, UAS: Ketulusan Lebih Penting daripada Mengejar Opini Publik
Advertisement . Scroll to see content

Hadits Palsu tentang Surat Yasin, Begini Penjelasan Lengkap Para Ulama

Kamis, 06 Januari 2022 - 16:08:00 WIB
Hadits Palsu tentang Surat Yasin, Begini Penjelasan Lengkap Para Ulama
Membaca Surat Yasin di malam Jumat maupun di hadapan orang meninggal merupakan amalan baik. Namun, sebagian menyebut haditsnya palsu. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tradisi membaca Surat yasin di malam Jumat ini sudah dilakukan sebagian besar masyarakat Muslim di Indonesia. Namun, ada yang menyebut hadits palsu tentang Surat Yasin yang dibaca pada malam Jumat atau saat ziarah kubur.

Para ulama menyatakan, membaca Surat Yasin baik di malam Jumat maupu tiap malam dengan berharap mendapat ampunan dan pahala dari Allah bersumber dari hadits yang dinilai jayyid atau bagus. 

Hal Ini berdasarkan hadis Nabi SAW:

 وروي عنه رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من قرأ سورة يس في ليلة الجمعة غفر له  رواه الأصبهاني

“Barangsiapa membaca Yaasiin di hari dan malam Jumat dengan mengharap ridha Allah, diampuni dosanya” (HR Asbahaani). [ At-Targhiib wa at-Tarhiib I/298 ].

Lantas benarkah ada hadits palsu tentang Surat Yasin? Berikut penjelasan para ulama hadits

Pakar hadits, Dr Arrazy Hasyim dalam artikel tentang Surat Yasin dikutip dari laman panrita.id menjelaskan, salah satu tradisi sebagian ulama terdahulu yang masih terlihat, baik di Indonesia maupun di sebagian wilayah Timur Tengah adalah membaca surat Yasin terhadap orang yang sedang sakaratul maut atau orang yang telah meninggal.

Amalan ini dianggap lumrah dan biasa oleh sebagian orang, mungkin karena ikut-ikutan terhadap tradisi atau memang mengetahui dasar yang menjadi pijakan beramal. Namun, Allah selalu menakdirkan perbedaan agar ada kedinamisan dalam hidup. 

Hal ini terlihat dari beberapa kalangan yang meneliti hadits yang menjadi pijakan. Hasilnya mengejutkan, bahwa ternyata haditsnya –bagi mereka- dianggap berkualitas lemah. Namun yang menjadi pertanyaan apakah semua hadits yang lemah harus ditinggalkan, sehingga tidak pantas dijadikan untuk landasan beramal. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut