Hadits Palsu tentang Surat Yasin, Begini Penjelasan Lengkap Para Ulama
Ulama hadits lainnya, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengatakan, amalan membaca Surat Yasin baik setiap malam, pada malam Jumat ataupun dibacakan kepada orang yang sedang menghadapi sakaratul maut adalah jayid atau baik.
وَقَالَ الْحَافِظُ أَبُو يَعْلَى: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ أَبِي إِسْرَائِيلَ، حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ هِشَامِ بْنِ زِيَادٍ، عَنِ الْحَسَنِ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَنْ قَرَأَ يس فِي لَيْلَةٍ أَصْبَحَ مَغْفُورًا لَهُ. وَمَنْ قَرَأَ: “حم” الَّتِي فِيهَا الدُّخَانُ أَصْبَحَ مَغْفُورًا لَهُ”. إِسْنَادٌ جَيِّدٌ.
Al-Hafizh Abu Ya’la berkata, “Ishaq bin Abi Isra’il meriwayatkan kepada kami, Hajjaj bin Muhammad meriwayatkan kepada kami, dari Hisyam bin Ziyad, dari al-Hasan, ia berkata, ‘Saya mendengar Abu Hurairah berkata, ‘Rasulullah Saw bersabda, ‘Siapa yang membaca surat Yasin pada suatu malam, maka pada pagi harinya ia diampuni. Dan siapa yang membaca surat Ha Mim yang di dalamnya ada ad-Dukhan, maka pada pagi harinya ia diampuni”. Imam Ibnu Katsir memberikan komentar Sanad Jayyid (baik).
Selanjutnya Imam Ibnu Katsir menyebutkan hadits,
ثُمَّ قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا عَارِمٌ، حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانَ التَّيْمِيِّ، عَنْ أَبِي عُثْمَانَ -وَلَيْسَ بِالنَّهْدِيِّ-عَنْ أَبِيهِ، عَنْ مَعْقِل بْنِ يَسَار قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “اقرؤوها عَلَى مَوْتَاكُمْ” -يَعْنِي: يس.
وَرَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ، وَالنَّسَائِيُّ فِي “الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ” وَابْنُ مَاجَهْ مِنْ حَدِيثِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْمُبَارَكِ، بِهِ إِلَّا أَنَّ فِي رِوَايَةِ النَّسَائِيِّ: عَنْ أَبِي عُثْمَانَ، عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ
Kemudian Imam Ahmad bin Hanbal berkata, “’Arim meriwayatkan kepada ka mi, Ibnu al-Mubarak meriwayatkan kepada kami, Sulaiman at-Taimi meriwayatkan kepada kami, dari Abu ‘Utsman –bukan an-Nahdi-, dari Bapaknya, dari Ma’qil bin Yasar. Ia berkata, ‘Rasulullah Saw bersabda, ‘Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang sudah mati diantara kamu’. Maksudnya adalah bacakanlah surat Yasin. Diriwayatkan oleh Abu Daud, an-Nasa’i dalam al-Yaum wa al-Lailah, Ibnu Majah dari Abdullah bin al-Mubarak, hanya saja dalam riwayat an-Nasa’i disebutkan: dari Abu ‘Utsman, dari Ma’qil bin Yasar.
Komentar Imam Ibnu Katsir:
وَلِهَذَا قَالَ بَعْضُ الْعُلَمَاءِ: مِنْ خَصَائِصِ هَذِهِ السُّورَةِ: أَنَّهَا لَا تُقْرَأُ عِنْدَ أَمْرٍ عَسِيرٍ إِلَّا يَسَّرَهُ اللَّهُ. وَكَأَنَّ قِرَاءَتَهَا عِنْدَ الْمَيِّتِ لِتُنْزِلَ الرَّحْمَةَ وَالْبَرَكَةَ، وَلِيَسْهُلَ عَلَيْهِ خُرُوجُ الرُّوحِ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ.
Oleh sebab itu sebagian ulama berkata: “Diantara keistimewaan surat ini (surat Yasin), sesungguhnya tidaklah surat Yasin dibacakan pada suatu perkara suit, melainkan Allah Swt memudahkannya. Seakan-akan dibacakannya surat Yasin di sisi mayat agar turun rahmat dan berkah dan memudahkan baginya keluarnya ruh.