Hukum Bacaan Ra Tafkhim, Tarqiq Beserta Pengertian dengan Contoh
JAKARTA, iNews.id - Hukum bacaan Ra merupakan salah satu pembahasan dalam ilmu tajwid agar bisa membaca Al quran dengan fasih, baik dan benar. Sebab, membaca ayat-ayat Al-quran harus sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
Hukum bacaan Ra terbagi dalam tiga macam yaitu, Tafkhim, Tarqiq, dan Jawazul Wajhain.
1. Hukum Bacaan Ra Dibaca Tafkhim
Tafkhim yaitu hukum membaca huruf Ra (ر) dengan mengucapkan secara tebal sampai memenuhi mulut ketika mengucapkannya.
Hukum membaca huruf Ra (ر) dibaca tafkhim atau tebal apabila:
a. Apabila huruf Ra yang berharakat dlommah atau dhommah tanwin
Contoh : الْكٰفِرُوْنَۙ - لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ
b. Ra ( ر ) sukun atau sukun karena waqaf, yang huruf sebelumnya berharakat fathah atau dhammah.
Contoh: وَانْحَرْۗ - هُوَ الْاَبْتَرُ
c. Ra ( ر) sukun karena waqaf sebelumnya huruf sukun dan sebelumnya lagi huruf yang berharakat fathah atau dhammah.
Contoh: وَالْفَجْرِۙ - وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ
2. Hukum Bacaan Ra Tarqiq
Tarqiq yaitu hukum membaca huruf Ra dengan dibaca tipis. Hukum membaca huruf Ra dibaca tarqiq atau tipis apabila:
a. Ra yang berharakat kasrah, baik pada awal kata, pertengahan kata atau akhir kata, pada kata kerja (fiil) ataupun pada kata benda (isim).
Contoh: اَلْقَارِعَةُۙ
b. Ra yang sebelumnya terdapat ya sukun ( ْي)
Contoh: غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ