Khasiat Surat Yasin Ayat 83, Bisa Dikabulkan Segala Doa dan Hajat dengan Cara Begini
JAKARTA, iNews.id - Inilah khasiat surat Yasin Ayat 83 yang perlu diketahui. Surat Yasin ayat 83 diyakini memiliki keutamaan dan khasiat tertentu jika diamalkan.
Surat Yasin adalah surat ke-36 dalam Al Qur'an yang terdiri dari 83 ayat. Surat ini termasuk golongan surat Makkiyah dan sering disebut sebagai jantungnya Al Quran.
Hal itu karena kandungan surat ini dianggap memuat intisari dari Al-Qur'an. Oleh karenanya, surat Yasin menjadi salah satu surat dianjurkan untuk diamalkan. Hal itu sebagaimana disampaikan Rasulullah dalam sebuah hadits berikut:
"Sesungguhnya segala sesuatu itu ada jantungnya, dan jantung Al-Qur’an adalah Yasin. Aku ingin surah Yasin itu ada dihati setiap umatku." (HR. al-Bazzar).
Lantas, bagaimana dengan ayat 83 atau ayat terakhir? Ayat tersebut diyakini dapat memberikan manfaat tertentu jika diamalkan sagai doa atau wirid. Berikut ini adalah ulasannya.
Ayat 83 adalah ayat penutup dari Surat Yasin. Ayat ini berisi tentang firman Allah mengenai kekuasaan-Nya atas segala sesuatu. Berikut adalah bunyi ayat 83 Arab, Latin, dan artinya:
فَسُبۡحٰنَ الَّذِىۡ بِيَدِهٖ مَلَـكُوۡتُ كُلِّ شَىۡءٍ وَّاِلَيۡهِ تُرۡجَعُوۡنَ
Latin: Fasubhaanal ladzii biyadihii Malakuutu kulli syai-inwwa ilaihi turja'uun.
Artinya: "Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan." (Surat Yasin Ayat 83)
Khasiat membaca Surat Yasin Ayat 83 tersebut diyakini dapat mempermudah atau memperlancar dikabulkannya doa dan hajat. Disebutkan bahwa Rasulullah SAW apabila ruku' maupun sujud, selalu membaca kalimat ini sebagai bentuk mensucikan Allah dari segala sifat kekurangan dan keburukan.
Mengutip Sindonews, tafsir Ibnu Katsir terhadap ayat tersebut disebutkan bahwa ayat 83 semakna dengan Surat Al-Mulk ayat 1:
"Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan."
Ayat di atas merupakan ungkapan Maha Suci Allah, Tuhan yang terus menerus mengurus makhluk-Nya dari semua keburukan. Di tangan-Nya, semua kendali dan kekuasaan berada.
Dialah Yang Menciptakan dan Yang Memerintah, dan hanya kepada-Nya dikembalikan semua hamba pada hari mereka dibangkitkan, lalu Allah akan membalas setiap orang sesuai amal perbuatannya.
Adapun lafaz al-Mulk dan al-Malakut sama, seperti halnya lafadz rahmah dan rahmat, rahbah, dan rambut, dan jabar dan jabarut. Imam Abu Dawud dan Imam Turmudzi di dalam Kitab Asy-Syama'il serta Imam Nasai meriwayatkan melalui hadis Syu'bah ibn Amr ibnu Murrah: --dari Abu Hamzah maula Al-Ansar, dari seorang lelaki dari Bani Abs, dari Huzaifah RA--, bahwa ia pernah melihat Rasulullah SAW shalat di malam hari, dan beliau mengucapkan: "Allahu Akbar (3 kali) Yang memiliki semua kerajaan, kebesaran dan keagungan.
Setelah itu beliau membuka dengan membaca Al-Fatihah dan membaca Surat Al-Baqarah, lalu rukuk, dan lama rukuknya sama dengan lamanya berdiri. Dalam rukuknya itu beliau membaca: "سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ" (Mahasuci Tuhanku Yang Maha agung/besar). Beliau mengangkat kepalanya dari rukuk, dan i'tidal yang dilakukannya hampir sama dengan rukuknya.
Dalam i'tidalnya beliau membaca "Bagi Tuhanku segala puji". Kemudian sujud, dan lama sujudnya itu sama dengan lama berdirinya. Dalam sujudnya beliau membaca: "سبحان ربي الأعلى" (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi).