Kisah Anjing dalam Al Qur'an yang Diabadikan di Surat Al Kahfi
JAKARTA, iNews.id - Kisah anjing dalam Al Qur'an berikut ini perlu diketahui umat Muslim. Kita dapat menemukan hal tersebut dalam surat Al Kahfi.
Terdapat seekor anjing yang setia menemani para pemuda Ashabul Kahfi yang tinggal dalam gua selama ratusan tahun. Sebagaimana termaktub dalam surat Al-Kahfi ayat 18, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَتَحْسَبُهُمْ اَيْقَاظًا وَّهُمْ رُقُوْدٌ ۖوَّنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖوَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيْدِۗ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَّلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا
Artinya: "Engkau mengira mereka terjaga, padahal mereka tidur. Kami membolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedangkan anjing mereka membentangkan kedua kaki depannya di muka pintu gua. Seandainya menyaksikan mereka, tentu engkau akan berpaling melarikan (diri) dari mereka dan pasti akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka."
Melansir buku Kisah-kisah Hewan dalam Alquran karya Afifah, Kamis (20/6/2024), di zaman dahulu ada seorang raja Romawi bernama Diqyanus (Decius). Ia dikenal sebagai raja yang kejam di masanya.
Raja Diqyanus kerap mengadakan tradisi musyrik setiap tahunnya. Yakni menyembah kepada berhala-berhala. Ia juga memaksa rakyatnya untuk melakukan hal demikian.
Bagi siapapun yang tidak menyembah berhala, maka ia akan disiksa dan dibunuh. Karena ancaman itulah yang membuat rakyat yang takut dan meninggalkan agama tauhid.
Namun, ada sekelompok pemuda yang tetap memegang teguh ajaran tauhid. Pemuda-pemudah ini hanya menyembah satu Tuhan, yaitu Allah Azza wa Jalla.
Di suatu waktu mereka menolak untuk bergabung dalam hari raya penyembahan berhala yang digelar oleh Raja Diqyanus. Mereka memilih untuk berkumpul dan beribadah kepada Allah Azza wa Jalla.
Tak disangka, kegiatan ibadah pemuda Ashabul Kahfi akhirnya diketahui oleh penduduk sekitar. mereka akhirnya diketahui penduduk. Penduduk pun melaporkan hal itu kepada pihak kerajaan.
Pemuda Ashabul Kahfi yang tidak ingin ditangkap kerajaan, memilih untuk menyelamatkan diri ke dalam sebuah gua. Ini dilakukan agar mereka tidak melakukan hal syirik dan menyekutukan Allah.
Atas izin Allah Subhanahu Wata'ala, mereka tertidur dengan perlindungan dan pengawasanNya selama 309 tahun. Keberadaan gua tersebut pun pintunya tidak menghadap ke timur ataupun ke barat.
Anjing yang menyertai para pemuda Ashabul Kahfi pun juga ikut tertidur seperti mereka saat berjaga. Anjing itu pun mengunjurkan kedua kakinya di muka pintu gua. Serta memberi kesan bahwa dia akan menjaga tuannya dari gangguan orang lain.
Dalam tafsir Ibnu Katsir menyebut anjing yang membersamai pemuda Ashabul Kahfi diposisikan dalam keadaan berlutut.
Selain itu, kisah anjing Ashabul Kahfi ini pun diabadikan dalam Al-Qur'an. Ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan pada hewan tersebut yang telah membantu tuannya dari kejaran pasukan kejam Raja Daqyanus.
Demikian ulasan mengenai kisah anjing dalam Al Qur'an. Semoga bermanfaat!
Editor: Komaruddin Bagja