Manfaat Surat Ar Rahman untuk Jodoh dan Rezeki, Amalkan Habis Subuh serta Magrib
Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Quran itu mengungkapkan, senjata utama bagi orang yang ingin selalu mendapat keberkahan hidup dan dilimpahkan rezeki adalah rutin membaca Al Quran.
Ulama tafsir Al-Qur’an, Gus Baha membeberkan penyebab seseorang sulit mendapatkan jodohnya. Pengasuh Pesantren Tahfidz LP3IA Narukan Rembang itu mengatakan, penyebab sulitnya mendapat jodoh karena bisa jadi seseorang itu terlalu tinggi standar yang ditetapkan.
"Pikiran saya sederhana, kalau tidak bisa sesuai sunnah Rasulullah yang ideal itu jangan ditinggal sama sekali. Dalam kaidah fikih disebutkan Maa laa yudriku kulluhu laa yudriku kulluhu. Kalau tidak bisa ideal jangan meninggalkan sama sekali. Nikah itu kalau kebanyak syarat nanti orang pilihannya tidak jadi nikah," katanya.
Menurut Gus Baha, jika membayangkan nikah harus sesuai kriteria seperti istri cantik, tubuh semampai, dari keluarga baik-baik dan kaya tidak akan sampai menikah.
"Jika terus menuruti nafsu malah ngelunjak. Jadi solusi agar cepat mendapatkan jodoh, hilangkan dulu nafsu (selera) kalian. Nikah itu sangat mudah, kita sendiri yang mempersulitnya," katanya.
Dalam kajian Surat An Nur ayat 32-34, Gus Baha menjelaskan beberapa hal yang selama ini menyebabkan terhalangnya jodoh.
Allah SWT berfriman:
وَاَنۡكِحُوا الۡاَيَامٰى مِنۡكُمۡ وَالصّٰلِحِيۡنَ مِنۡ عِبَادِكُمۡ وَاِمَآٮِٕكُمۡ ؕ اِنۡ يَّكُوۡنُوۡا فُقَرَآءَ يُغۡنِهِمُ اللّٰهُ مِنۡ فَضۡلِهٖ ؕ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيۡمٌ
“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur Ayat 32)
Ayat tersebut merupakan perintah untuk kawin. Segolongan ulama berpendapat bahwa setiap orang yang mampu kawin diwajibkan melakukannya. Mereka berpegang kepada makna lahiriah hadis Nabi Saw yang berbunyi:
"يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ"
Artinya: Hai para pemuda, barang siapa di antara kalian yang mampu menanggung biaya perkawinan, maka hendaklah ia kawin. Karena sesungguhnya kawin itu lebih menundukkan pandangan mata dan lebih memelihara kemaluan. Dan barang siapa yang tidak mampu, hendaknyalah ia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu dapat dijadikan peredam (berahi) baginya.
Hadits tersebut diketengahkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim di dalam kitab sahihnya.
Di dalam kitab sunan telah disebutkan hadis berikut melalui berbagai jalur, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"تَزَوَّجوا، تَوَالَدُوا، تَنَاسَلُوا، فَإِنِّي مُبَاهٍ بِكُمُ الْأُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ" وَفِي رِوَايَةٍ: "حَتَّى بِالسِّقْطِ".
Nikahilah oleh kalian wanita-wanita yang subur peranakannya, niscaya kalian mempunyai keturunan; karena sesungguhnya aku merasa bangga dengan (banyaknya) kalian terhadap umat-umat lain kelak di hari kiamat. Menurut riwayat lain disebutkan, "Sekalipun dengan bayi yang keguguran."
Al-Ayama adalah bentuk jamak dari ayyimun. Kata ini dapat ditujukan kepada pria dan wanita yang tidak punya pasangan hidup.