Prosesi Acara Pernikahan untuk Agama Islam, dari Khitbah hingga Walimatul Ursy
Soal pernikahan, Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan kepada umat Islam untuk menggelar resepsi atau walimatul ursy. Acara ini adalah pesta mengumumkan sekaligus merayakan sebuah pernikahan.
Melansir Islam NU yang mengutip Syekh Muhammad bin Qasim dalam buku Fathul Qorib, hukum walimah adalah sebagai berikut:
والوليمة على العُرس مستحبة] والمراد بها طعام يتخذ للعرس... وأقلها للمكثر شاةٌ، وللمقل ما تيسر]
Artinya: “Walimah pernikahan hukumnya disunnahkan. Yang dimaksud dalam hal ini adalah jamuan makan ketika pernikahan. Paling sedikit hidangan bagi orang mampu ialah seekor kambing, dan bagi orang yang kurang mampu, hidangannya apa pun semampunya.”
Dari pemaparan tersebut, bisa dipahami bahwa mengadakan jamuan makan atau walimah nikah, hukumnya adalah sunnah, dan minimal hidangan ialah seekor kambing bagi yang mampu atau bagi yang tidak mampu maka dipersilakan menghidangkan jamuan semampunya.
Adapun waktu terbaik untuk melaksanakan walimah ialah pasca akad nikah. Sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi pernah melaksanakan akad nikah di pagi hari, dan mengadakan jamuan makan walimah di siang harinya. Hal ini dijelaskan dalam kitab Subulussalam Syarh Bulughul Maram, juz I, halaman 154:
وصرح الماوردي من الشافعية بأنها عند الدخول. قال السبكي : والمنقول من فعل النبي صلى الله عليه وآله وسلم أنها بعد الدخول. وكأنه يشير إلى قصة زواج زينب بنت جحش ، لقول أنس : أصبح النبي صلى الله عليه وآله وسلم عروساً بزينب، فدعا القوم
Artinya: “Seorang ulama madzhab Syafi’I, al-Mawardi menegaskan bahwa walimah dilakukan setelah hubungan badan. As-Subki (ulama Syafi'iyah lainnya) mengatakan, ‘Mengaku pada praktik Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, walimah dilakukan setelah hubungan badan.’ Keterangan beliau mengisyaratkan kisah pernikahan Zainab binti Jahsy. Sebagaimana kata Anas bin Malik, ‘Di pagi hari, setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Zainab, lalu beliau undang para sahabat’.”
Itulah prosesi acara pernikahan untuk agama Islam yang dianjurkan untuk dilaksanakan bagi setiap kaum muslimin.
Wallahu a’lam bish shawab.
Editor: Komaruddin Bagja