Syarat Aqiqah, Pengertian, Hukum, Waktu Terbaik dan Tata Caranya
Dalam madzhab Syafiiy selain ditahnik juga disunnahkan untuk mendoakan sang bayi yang baru lahir setelah ditahnik.
Hal ini dilakukan sebagaimana dulu Nabi SAW pernah mendoakan bayi yang baru lahir yaitu anaknya sahabat Abu Musa alAsyary.
Oleh sebab itu dalam acara aqiqah biasanya sudah maklum diadakan pengajian atau pembacaan maulid Barzanji dan juga ada doa bersama. Hal ini boleh boleh saja dilakukan dan termasuk tradisi yang baik sesuai dengan sunnah Nabi shalllallahu alaihi wasallam.
Imam an-Nawawi (w. 676 H) rahimahullah dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab menyebutkan bahwa:
Disunnahkan untuk mentahnik bayi dengan kurma. Dari Abu Musa al-Asyary radhiyallahu anhu berkata: Aku membawa bayiku kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam dan beliau beri nama Ibrahim, beliau mentahniknya dan mendoakan keberkahan untuknya. (Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Demikian penjelasan mengenai syarat aqiqah, pengertian, hukum dan tata caranya lengkap dengan dalil hadits.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki