Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dzikir dan Doa Setelah Sholat Fardhu
Advertisement . Scroll to see content

Syarat Sah Shalat Lengkap Rukun dan Tata Cara sesuai Ajaran Rasulullah

Rabu, 24 Mei 2023 - 20:35:00 WIB
Syarat Sah Shalat Lengkap Rukun dan Tata Cara sesuai Ajaran Rasulullah
Syarat sah shalat (Foto: Garakta Studio/Elements Envato)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Setiap Muslim perlu memahami syarat sah shalat, rukun, dan tata cara sesuai tuntunan Nabi Muhammad. Sebagaimana diketahui, shalat fardhu adalah ibadah wajib dalam ajaran Islam.

Perintah mengerjakan shalat telah termaktub pada beberapa ayat di Al Quran. Dalam surat An Nisa ayat 103, disebutkan bahwa sholat itu hukumnya wajib dan telah ditentukan waktunya untuk orang-orang yang beriman. Allah berfirman:

Artinya: Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan (shalatmu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. An-Nisa Ayat 103)

Kewajiban untuk menjalankan sholat juga disampaikan dalam firman Allah di dalam Al Quran surah Al Bayyinah ayat 5:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا الله مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS. Al Bayyinah ayat 5).

Berikut adalah syarat sah, rukun, dan tata cara shalat sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Syarat Sah Shalat:

-Beragama Islam. 
-Sudah baligh dan berakal. 
-Suci dari hadas kecil dan besar. 
-Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat.
-Menutup aurat (aurat laki-laki dari pusat sampai lutut, perempuan seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan). Sudah masuk waktu sholat. 
-Menghadap Kiblat. 
-Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunnah.

Rukun Shalat

-Berdiri bagi yang masih mampu
-Mengucapkan niat di dalam hati 
-Mengucapkan takbiratul ihram (takbir pertama)
-Membaca surat Al-Fatihah di setiap rakaat 
-Rukuk dan tuma'ninah
-Membaca iktidal setelah rukuk dan tuma'ninah
-Menjalani sujud dua kali
-Duduk di antara dua sujud
-Duduk tasyahud akhir
-Membaca doa tasyahud akhir
-Membaca shalawat Nabi Saw saat tasyahud akhir
-Salam.
-Tertib.

Tata Cara Sholat Sesuai Tuntunan Nabi

Dilansir iNews.id dari kanal Muslim, Rabu (24/5/2023), Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam telah mengajarkan tata cara sholat dengan keutamaan gerakannya. Hal itu disampaikan melalui beberapa hadits tentang cara melakukan sholat sesuai dengan ajaran Nabi.

1. Membaca niat sholat (rukun shalat)

Sholat bisa dianggap tidak sah jika didirikan tanpa ada niat. Selain itu, ibadah utama tersebut juga tidak akan diterima jika diniatkan bukan karena Allah. Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda: 

"Setiap amal tergantung pada niatnya” (HR. Bukhari-Muslim). 

2. Berdiri tegak menghadap kiblat (rukun shalat)

Berdiri tegak menghadap kiblat termasuk rukun sholat. Salah satu dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam : 

"Shalatlah dengan berdiri, jika tidak mampu maka duduk, jika tidak mampu maka sambil berbaring” (HR. Bukhari)."

Hadits ini sebenarnya menunjukkan bahwa sholat boleh dilakukan dalam keadaan duduk jika tidak mampu berdiri, atau berbaring jika tidak mampu duduk. Bagi penduduk Makkah, maka wajib menghadap ke arah ka’bah. Adapun bagi penduduk luar Makkah, cukup mengarah ke arah kota Makkah atau kiblat.

3. Melakukan takbiratul ihram (rukun shalat)

Berikutnya adalah mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan "Allahu akbar" dengan suara yang minimal dapat didengar diri sendiri. Tidak sah shalat tanpa Takbiratul ihram. 

Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam  bersabda:

"Jika engkau hendak shalat, ambilah wudhu lalu menghadap kiblat dan bertakbirlah" (HR. Bukhari-Muslim). Tangan diangkat sampai setinggi pundak (sebagaimana hadits riwayat Ahmad (shahih)) atau pangkal telinga (sebagaimana hadits riwayat Muslim.

4. Bersedekap

Setelah melakukan takbiratul ihram, tangan lalu dalam kondisi bersedekap. Caranya yakni dengan meletakkan tangan kanan berada di atas tangan kiri. 

Sahl bin Sa’ad berkata: 

"Dahulu orang-orang diperintahkan untuk meletakkan tangan kanan di atas lengan kirinya ketika shalat" (HR. Al Bukhari). 

Terdapat dua bentuk bersedekap yang boleh dilakukan, antara lain:

- Al wadh’u (meletakkan kanan di atas kiri tanpa melingkari atau menggenggam). Letak tangan kanan ada di tiga tempat: di punggung tangan kiri, di pergelangan tangan kiri dan di lengan bawah dari tangan kiri. Dalilnya, hadits dari Wail bin Hujr tentang sifat shalat Nabi, "..setelah itu beliau meletakkan tangan kanannya di atas punggung tangan kiri, atau di atas pergelangan tangan atau di atas lengan" (HR. Abu Daud, shahih).

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut