JAKARTA, iNews.id - Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, menilai kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, penuh kejanggalan. Arya ditemukan meninggal di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dengan lilitan lakban kuning di kepala.
Dalam video yang diunggah di Instagram pribadinya, Dino menyatakan, "Saya bukan polisi dan tidak mempunyai akses terhadap data-data forensik. Tapi saya sulit sekali menerima kesimpulan bahwa diplomat muda Arya Daru itu bunuh diri."
Dino menilai metode yang diduga digunakan tidak lazim. "Metode bunuh diri yang diduga dilakukan oleh Arya Daru itu sangat tidak lazim. Biasanya kalau orang mau bunuh diri dia memilih cara yang konvensional yang tidak menyengsarakan diri," ujarnya.
Ia juga menyoroti fakta bahwa Arya akan segera bertugas di Finlandia, yang disebutnya sebagai salah satu negara penempatan idaman bagi diplomat.
Keluarga Tak Yakin Arya Daru Bunuh Diri, Ini Kata Polda Metro
"Sebagai diplomat, saya paham sekali orang yang mau posting di luar negeri itu merasa sangat antusias, penuh gairah dan gelora hidup karena akan membuka lembaran baru dalam hidup dan kariernya," kata Dino.
Selain itu, Dino mengungkap beberapa hal yang menurutnya janggal: tidak adanya pesan terakhir untuk keluarga, hilangnya salah satu ponsel Arya, absennya sidik jari Arya di ponsel yang ditemukan polisi, dan rekaman CCTV yang tidak lengkap.
Menlu Sugiono soal Kematian Diplomat Arya Daru: Proses Hukum Belum Berakhir