Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Read Next : Heboh! KPU Pakai Private Jet Bepergian ke Daerah-Daerah saat Pemilu 2024
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pencoblosan untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024 telah usai. Namun, dinamika politiknya semakin memanas lantaran berbagai dugaan kecurangan belum tuntas diselesaikan.

Dengan sengkarut kondisi politik saat ini, pengamat politik Ray Rangkuti bahkan menyebut jika lembaga asing menilai penyelenggaraan Pemilu 2024 yang terburuk sejak 2004. "Ini kali pertama dalam pelaksanaan pemilu kita lembaga asing mengatakan pemilu saat ini paling tidak berintegritas sejak 2004," ujar Ray Rangkuti di Podcast Cawe-Cawe YouTube Official iNews, Minggu (25/2/2024).

Menurut pendiri Lingkar Madani itu, mengawal kasus kecurangan Pemilu sangat penting demi menjaga demokrasi lebih baik. Dalam kacamatanya, suasana Pilpres 2024 semakin buruk baik dalam penyelenggaraannya maupun moralitasnya.

“Kalau berkaca dari Pilpres 2019 ke 2024 itu ada suasana yang memburuk, penyelenggaraannya. Jadi ada dua yang kita sorot, pertama penyelenggaraannya Pemilunya kita bicara teknis, yang kedua bagaimana moralitasnya," imbuhnya.

Adapun hal teknis yang dimaksud Ray Rangkuti di antaranya terkait aplikasi Sirekap, penghitungan suara, pelayanan publik, transparansi yang di bawah penyelenggara Pemilu. 

"Yang moralnya ada di wilayah pemerintah. Yang pemerintah itu adalah presiden dan peserta Pemilu secara umum, itu moral. Bagaimana mereka berdialog, koalisi, macam-macam seperti apa digunakan kekuasaan untuk kepentingan elektoral,” tutur Ray Rangkuti.

Dosen UIN Syarif Hidayatullah itu merasa penting menyoroti kemerosotan moral dan teknis Pemilu. Hal ini sebagai bahan evaluasi agar kecurangan-kecurangan maupun pelanggaran tidak lagi terjadi dalam Pemilu mendatang apalagi dinormalisasi.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut