"Kenapa praktik yang seperti ini kok makin membesar ketika kita makin banyak melakukan pemilu? di saat uangnya banyak, teknologi meningkat, bawaslu makin berwenang, kecerdasan publiknya membaik, tapi kecurangannya meningkat. Oleh karena itu penting bagi 01, 02, 03 untuk tuntaskan (pelanggaran Pemilu)," tegas Ray Rangkuti.
Namun demikian, Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, menyikapi kemenangan paslon 02 sudah secara de facto diakui. Sehingga, kritik lembaga asing tidak lebih berarti dari pengakuan negara-negara yang memberikan ucapan selamat kemenangan untuk Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
"Sampai hari ini ada 17 negara sahabat yang mengucapkan selamat ke Prabowo-Gibran. Artinya secara defacto dan diplomasi, kan bukan negara kaleng-kaleng. Jadi kalau kita bicara realita politik pada hari ini, kita melihat negara-negara asing itu bukan lembaga asing. Karena kita dalam kehidupan global dan percaturan politik akan berurusan dengan kepala negara itu,” ucapnya.
Editor: Wahyu Triyogo