5 Mata-mata Wanita Paling Berbahaya di Perang Dunia 2
Sebagai agen rahasia, Noor bertugas untuk menjaga komunikasi antara London dan Paris, juga penyelundupan senjata plus bahan peledak. Selama masa Perang Dunia II, Noor masuk dalam daftar agen rahasia paling berbahaya.
Nasib, Noor dikhianati temannya sendiri. Dia ditangkap oleh Nazi pada Oktober 1943, dan dieksekusi di kamp penyiksaan Dachau satu tahun kemudian.
Lahir di Warsawa tahun 1908, Krystyna Skarbek adalah seorang putri bangsawan Polandia yang lebih memilih mengabdikan hidupnya sebagai mata-mata Inggris. Di awal Perang Dunia II, Krystyna bekerja untuk Special Operations Executive.
Menggunakan nama samaran Christine Granville, Krystyna berhasil berbaur dengan orang-orang dan menyelesaikan berbagai misi penting bagi Inggris dan Prancis.
Tentu saja jalannya sebagai mata-mata tidak selalu mulus. Pada tahun 1941, Jerman berhasil menangkap Krystyna dan menahannya di penjara. Tidak ingin membusuk di penjara, Krystyna menggigit lidahnya hingga berdarah.
Di depan tentara Nazi, Krystyna berpura-pura menderita TBC hingga akhirnya dilepaskan. Krystyna meninggal tahun 1952, setelah ditikam oleh seorang penggemar obsesif di kamar hotel di London.
Itulah lima mata-mata wanita paling berbahaya selama berlangsungnya Perang Dunia II.
Editor: Komaruddin Bagja