Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Apa Saja Peran Dewan Perdamaian Gaza, Lembaga yang Dipimpin Donald Trump?
Advertisement . Scroll to see content

7 Fakta Kematian George Floyd, Pemicu Demonstrasi Antirasial di Amerika Serikat

Senin, 01 Juni 2020 - 17:26:00 WIB
7 Fakta Kematian George Floyd, Pemicu Demonstrasi Antirasial di Amerika Serikat
Aksi unjuk rasa antirasial dipicu tewasnya pria kulit hitam George Floyd di Minneapolis (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tewasnya pria Afro-America, George Floyd, memantik aksi unjuk rasa besar-besaran sejak akhir pekan kemarin di Amerika Serikat. Kematian pria 40 tahun itu kembali memanaskan isu rasisme di negara Paman Sam.

Floyd tewas saat diamankan polisi Minneapolis atas dugaan peredaran uang palsu. Video yang direkam warga kemudian menjadi viral di media sosial.

Unjuk rasa awalnya berlangsung di Minneapolis, namun terus meluas ke lebih dari 30 kota Amerika Serikat setelah muncul isu rasisme. Demonstran menyuarakan keadilan untuk orang-orang kulit hitam.

Berikut ini fakta di balik tewasnya George Floyd:

1. George Floyd alami kekerasan fisik

Dalam video yang viral di media sosial memperlihatkan George Floyd dibuat tak berdaya saat ditangkap oleh polisi Minneapolis. Selama lima menit, leher Floyd ditekan menggunakan lutut oleh opsir Derek Chauvin.

Meskipun Floyd sempat mengatakan dirinya tak bisa bernapas, Derek tetap tidak menurunkan lututnya sampai akhirnya pria kulit hitam itu meregang nyawa.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut