Akibat Masih Tutupnya Pemerintahan AS, Washington Jadi Kota Hantu
Menurut Kathy Hollinger, Presiden dan CEO Asosiasi Restoran Metropolitan Washington (RAMW), restoran setempat melihat adanya “penurunan drastis” dalam bisnis mereka karena lebih sedikit wisatawan dan pekerja yang cuti memilih untuk tidak makan.
"Dalam upaya untuk tidak menutup restoran sepenuhnya, kami harus mengurangi jam kerja, shift, dan beberapa mempertimbangkan untuk buka kurang dari satu hari dalam sepekan karena tidak ada bisnis yang cukup,” kata Hollinger.
Komunitas restoran setempat mengalami penurunan penjualan rata-rata 20 persen selama penutupan, dengan beberapa restoran melaporkan penurunan sebanyak 60 persen.
Menurut survei Asosiasi Restoran, beberapa lembaga restoran mempertimbangkan untuk mengambil pinjaman dan beberapa hotel harus mengosongkan seluruh lantainya.
Temuan baru organisasi pemasaran pariwisata independen, Destination DC, menunjukkan, tingkat hunian hotel turun lebih dari 8 persen pada pada pekan 30 Desember hingga 5 Januari, dibandingkan dengan pekan yang sama tahun lalu.
Destination DC menyusun statistik kunjungan setiap tahun, sehingga terlalu dini untuk mengukur seberapa besar pengaruh shutdown memengaruhi industri pariwisata lokal.
Pada 2017, ada 22.8 juta wisatawan mengunjungi Washington dan menghabiskan 7,5 miliar dolar AS.
Editor: Nathania Riris Michico