Ancaman dari AS Meningkat, Militer China Minta Penambahan Anggaran
Belum lagi tuduhan AS mengenai asal mula virus corona dari laboraratorium di Kota Wuhan.
"Beijing merasa ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh AS dan negara-negara asing lain meningkat, sehingga Tentara Pembebasan Rakyat menginginkan peningkatan anggaran untuk mendukung modernisasi militer dan pelatihan tempur," kata Song Zhongping, pengamat militer yang berbasis di Hong Kong, dikutip dari SCMP, Rabu (20/5/2020).
Sumber di militer mengatakan, PLA mengharapkan kenaikan 7,5 persen anggaran militer tahun ini dibandingkan pada 2019. Sumber lain mengharapkan kenaikan 9 persen.
China mengumumkan pengeluaran pertahanan 1,18 triliun yuan (US $ 176 miliar) saat NPC pada Maret 2019. Jumlah itu merupakan yang terbesar kedua di dunia. Namun Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm memperkirakan pengeluaran pertahanan China sebesar 261 miliar dolar AS, sedikit lebih dari sepertiga anggaran militer AS yang mencapai 732 miliar dolar.
Tampaknya kenaikan anggaran itu akan berjalan mulus. Presiden Xi Jinping, selaku pemimpin Komisi Militer Pusat China, pada Januari lalu memerintahkan PLA untuk meningkatkan kapasitas tempurnya. Saat itu hubungan dengan AS sudah memburuk.
Itu merupakan pengulangan dari perintah Xi untuk bersiap-siap memenangkan perang ketika ia meletakkan rencana ekspansi militernya di kongres nasional Partai Komunis pada 2017. Pesannya tidak berubah sampai saat ini.
Editor: Anton Suhartono