AS dan Inggris Gempur Yaman, Konflik Israel-Hamas di Timur Tengah Makin Meluas?
Seorang pejabat AS, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan serangan itu melibatkan pesawat, kapal, dan kapal selam. Pejabat itu mengatakan, lebih dari 12 lokasi di Yaman yang dijadikan sasaran oleh AS. Dia pun menyebut serangan tersebut dimaksudkan untuk melemahkan kemampuan militer Houthi dan tidak hanya bersifat simbolis.
"Tujuan serangan ini sangat jelas sejak awal dan dari Presiden (Biden), yaitu untuk menghilangkan kemampuan Houthi dalam menargetkan kapal maritim, baik kapal komersial maupun militer," kata seorang pejabat senior militer AS lainnya.
Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, menentang seruan PBB dan internasional lainnya untuk menghentikan serangan rudal dan drone mereka terhadap rute pelayaran Laut Merah. Kelompok itu juga mengabaikan peringatan dari Amerika Serikat mengenai konsekuensi jika mereka tetap menyerbu kapal-kapal di kawasan perairan itu.
Sementara Houthi mengatakan,serangan mereka adalah untuk mendukung Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza. Israel telah melancarkan serangan militer yang telah menewaskan lebih dari 23.000 warga Palestina di Gaza menyusul serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.200 orang dan membuat 240 orang lainnya ditawan oleh kelompok itu.
Sejak akhir Desember, Houthi telah menyerang 27 kapal, mengganggu perdagangan internasional di rute utama antara Eropa dan Asia yang menyumbang sekitar 15 persen lalu lintas pelayaran dunia.
Houthi telah bersumpah akan menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel atau menuju pelabuhan Israel. Namun, banyak dari kapal yang menjadi sasaran tidak memiliki hubungan dengan negara zionis itu.
Pada Desember lalu, lebih dari 20 negara setuju untuk berpartisipasi dalam koalisi pimpinan AS, yang dikenal sebagai Operasi Penjaga Kemakmuran. Tujuan koalisi militer itu adalah untuk melindungi lalu lintas komersial di Laut Merah. Namun, serangan AS dan Inggris kali ini terjadi di luar koalisi pertahanan tersebut.
Biden mengatakan Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda mendukung operasi tersebut.
Editor: Ahmad Islamy Jamil