Avril Haines, Perempuan Pertama yang Bakal Pimpin Badan Intelijen AS Pilihan Joe Biden
Dia pernah juga menjabat sebagai adalah Wakil Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih dalam pemerintahan Barack Obama pada 2015 hingga awal 2017.
“Hubungan dia (Haines) dengan Biden dan pengalamannya di CIA menjadi alasan kuat dia harus dipilih. Sebab intelijen AS sedang menuju masa depan yang sangat dinamis yang tidak hanya membutuhkan fokus, tetapi juga perubahan,” kata Sue Gordon, mantan wakil direktur utama intelijen nasional AS.
Haines, yang mendapat gelar sarjana fisika dari Universitas Chicago dan gelar sarjana hukum dari Universitas Georgetown, telah menjadi penasihat Biden dalam berbagai peran selama 15 tahun. Mulai dari sebagai wakil ketua penasihat, hingga Komite Hubungan Luar Negeri Senat saat Biden memimpin panel tersebut di pertengahan 2000-an.
Pada 2016, Haines berhasil menjalankan misi untuk meminimalkan korban sipil dalam serangan pesawat tak berawak di AS, dan masalah lainnya di luar negeri. Haines dikenal memiliki etos kerja yang luar biasa dan perempuan dengan integritas yang sempurna. Dia disebut juga berperan mengoordinasikan aparat intelijen pasca serangan 11 September 2001.
Keputusan mengusulkan Haines mengirimkan sinyal bahwa peran DNI akan menjadi salah satu yang terpenting dalam pemerintahan Biden. Jika pengajuannya disahkan oleh Senat, maka Haines akan bekerja kembali dengan rekan-rekannya dari pemerintahan Obama, yang rencananya akan dipilih Biden untuk posisi teratas lainnya.
Editor: Arif Budiwinarto