Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Bahrain Tolak Impor Barang Israel yang Diproduksi di Tanah Palestina yang Dicaplok

Sabtu, 05 Desember 2020 - 21:51:00 WIB
Bahrain Tolak Impor Barang Israel yang Diproduksi di Tanah Palestina yang Dicaplok
Bahrain menolak impor barang Israel yang diproduksi di tanah Palestina yang dicaplok (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

DUBAI, iNews.id - Bahrain tidak akan mengizinkan impor barang Israel yang diproduksi di wilayah pendudukan Palestina. Bahrain merupakan negara Arab keempat yang menormalisasi hubungan dengan Israel setelah Mesir, Yordania, dan Uni emirat Arab.

Penegasan yang dilaporkan kantor berita pemerintah BNA, mengutip sumber pemerintah ini sekaligus meluruskan pernyataan Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata Zayed bin Rashid Al Zayani yang pada awal pekan menyampaikan keterbukaan impor barang dari Israel termasuk yang diproduksi di tanah yang direbut dari Palestina maupun Suriah.

Al Zayani mengatakan, Bahrain tidak akan membedakan barang yang diproduksi di Tepi Barat, Israel, maupun Dataran Tinggi Golan.

"Pernyataan menteri disalahartikan dan kementerian berkomitmen pada sikap teguh pemerintah Bahrain mengenai kepatuhan terhadap resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa," demikian laporan BNA, mengutip sumber dari kementerian, dikutip dari Reuters, Sabtu (5/12/2020).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Palestina Riyad Al Maliki sempat memprotes pernyataan Al Zayani melalui sambungan telepon dengan Menlu Bahrain Abdullatif Al Zayani. Abdullatif lalu membantah rencana tersebut.

"Komentar yang dituduhkan sangat bertentangan dengan posisi pemerintah (Bahrain) bagi perjuangan Palestina," demikian pernyataan kantor Maliki, menirukan komentar Abdullatif.

Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) merupakan dua negara Arab terbaru yang meresmikan hubungan dengan Israel yakni pada 15 September 2020. Setelah itu Sudan menyusul.

Dalam kesepakatan dengan UEA, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan menunda pencaplokan daerah pendudukan di Tepi Barat. Namun belum lama ini Israel akan memulai kembali pembangunan ribuan permukiman Yahudi yang baru.

Pencaplokan wilayah Tepi Barat oleh Israel merupakan tindakan ilegal karena melanggar hukum internasional.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut