Banjir Rusak Sistem Pendukung Fasilitas Nuklir Utama Korea Utara
SEOUL, iNews.id - Luapan Sungai Kuryong diyakini merusak rumah pompa yang terhubung dengan fasilitas nuklir utama Korea Utara selama hujan besar yang mengguyur negara tetangga Korea Selatan itu.
Berdasarkan citra satelit yang dirilis oleh Analyst at 38 North, sebuah website yang memantau perkembangan Korea Utara, memperlihatkan debit air Sungai Kuryong melebihi batas normal pada tanggal 6-11 Agustus kemarin.
Situasi tersebut dipercaya sangat berdampak pada operasional sistem pendingin reaktor nuklir di Yongbyon Nuclear Scientific Research Center yang sangat bergantung pada kondisi tinggi permukaan air sungai.
Berada di bantaran Sungai Kuryong sekitar 100 km utara ibu kota Korea Utara, Pyongyang, Yongbyon merupakan rumah bagi reaktor nuklir, pemrosesan ulang bahan bakar dan fasilitas memperkaya uranium yang dipakai dalam program pengembangan senjata nuklir negara tersebut.
38 at North menyebut banjir yang berasal dari luapan Sungai Kuryong akan memaksa operator mematikan semua sistem guna menghindari risiko.
"Kerusakan pompa dan jaringan pipa rumah pompa saat ini merupakan yang terbesar terjadi di reaktor," demikian laporan 38 at North dikutip dari Reuters, Kamis (13/8/2020).
"Jika reaktor tetap beroperasi, kegagalan pada sistem pendingin perlu diatasi dengan cara mematikannya," lanjutnya.
Meskipun semenanjung Korea tengah dilanda cuaca ekstrem sejak awal Agustus ini, pengamat memperkirakan banjir Sungai Kuryong tidak akan menimbulkan ancaman berarti pada fasilitas nuklir Yongbyon.
Sementara itu, media lokal Korea Utara tidak menyebut ada kerusakan di fasilitas nuklir Yongbyon. Tetapi, ada laporan bahwa pemimpin senior sudah mengadakan inspeksi lapangan sekaligus memberikan arahan bagaimana mengatasi situasi darurat disebabkan naikknya debit air sungai.
Editor: Arif Budiwinarto