Bukan Cuma Uighur, China Juga 'Penjarakan' dan Siksa Muslim Kazakh
Kamis, 16 Januari 2020 - 10:42:00 WIB
Kedutaan Besar China di London menyatakan kepada BBC bahwa penyiksaan semacam itu adalah 'desas-desus semata'. Mereka juga mengatakan seluruh 'peserta pelatihan' sudah dilepaskan dari sekolah tersebut.
Menurut pemerintah China, para lulusan sekolah ini memperoleh 'dukungan' untuk mendapat pekerjaan.
Namun orang-orang yang berhasil selamat dari kamp menyatakan bahwa pekerjaan itu adalah 'kerja paksa'.
"Ketika saya dilepaskan, saya harus melapor kepada polisi," kata Turinbeck, salah seorang penyintas.
"Saya diberi topi polisi, pentungan, dan rompi anti peluru. Lalu kami harus berpatroli menjaga lingkungan dari pukul 07.00 hingga 22.00. Selama itu kami tidak diberi makanan atau upah," kata dia, menjelaskan.