Bukan Cuma Uighur, China Juga 'Penjarakan' dan Siksa Muslim Kazakh
Kamis, 16 Januari 2020 - 10:42:00 WIB
Gulzira juga menceritakan soal kerja paksa itu. Dia dipaksa untuk bekerja di pabrik untuk menjahit sarung tangan. Ke manapun dia pergi, harus melapor kepada polisi desa.
"Jika tidak, mereka akan menuduh saya anti-pemerintah. Dengan alasan itu, saya bisa dibawa kembali ke kamp," katanya.
Sekalipun sudah dibebaskan, tetapi hingga saat ini, ratusan Muslim Kazakh belum kembali ke rumah mereka.
Seorang perempuan Kazakh, Gulnur, mengaku suaminya ditahan di kamp itu sejak Oktober 2017.
Gulnur mengatakan suaminya ditahan karena di telepon genggamnya ditemukan aplikasi WhatsApp. Suami Gulnur kini sudah kembali ke rumah, tetapi dia dikenakan tahanan rumah.