Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, JK: Beliau Telah Bawa Negeri Ini Lebih Baik
Advertisement . Scroll to see content

Cerita 2 Presiden RI Kunjungi Negara Konflik, Tolak Rompi Antipeluru dan Naik Kereta 12 Jam

Rabu, 29 Juni 2022 - 13:43:00 WIB
Cerita 2 Presiden RI Kunjungi Negara Konflik, Tolak Rompi Antipeluru dan Naik Kereta 12 Jam
Dua presiden RI berkunjung ke daerah konflik, salah satunya Soeharto ke Bosnia-Herzegovina (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Indonesia pernah dan terus memainkan peran dalam mengampanyekan perdamaian dan nilai-nilai kemanusiaan di dunia. Bahkan beberapa presiden langsung mengunjungi negara konflik yang berisiko tinggi.

Selain itu kunjungan para presiden Indonesia tersebut untuk menunjukkan persahabatan dan dukungan pemerintah terhadap negara yang dikunjungi.

Berikut cerita seputar dua presiden RI saat berkunjung ke negara konflik:

Soeharto

Presiden ke-2 RI tersebut pernah berkunjung ke Bosnia-Herzegovina pada 1995 saat berkecamuknya perang. Soeharto kala itu bersikukuh mendatangi Sarajevo, ibu kota Bosnia-Herzegovina. Padahal, 2 hari sebelum kunjungannya atau pada 11 Maret 1995, sebuah pesawat yang tengah mengudara atas perintah PBB ditembak jatuh di langit negara itu.

Soeharto ingin sekali memberikan dukungan moril kepada umat Islam yang sedang dilanda peperangan di wilayah tersebut. Tak hanya berkapasitas sebagai Presiden RI, kehadiran Soeharto kala itu juga sebagai pemimpin Gerakan Non-Blok. 

Harapan dari kunjungannya, dia bisa menjadi penengah konflik dan menunjukkan simpatinya kepada Muslim Bosnia yang menjadi target serangan etnis. 

Berbagai cerita menarik pun hadir saat kunjungannya itu. Mantan Komandan Grup A Paspampres Sjafrie Sjamsoeddin mengutarakan bahwa Soeharto menolak menggunakan rompi antipeluru saat tiba di Bosnia. Bahkan, Soeharto meminta Sjafrie membawa rompi itu. Padahal, suasana di sekitar lokasi masih mencekam. 

Suara dentuman meriam dan peluru terdengar di mana-mana. Khawatir Soeharto menjadi sasaran tembak, Sjafrie meminjam jas dan peci hitam serupa dengan yang dikenakan Soeharto. Hal itu dimaksudkan untuk mengelabui sniper di sekitar tempat mereka. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut