China: AS Beri Sinyal yang Salah dan Berbahaya kepada Taiwan soal Kemerdekaan
NEW YORK, iNews.id - China menuduh Amerika Serikat (AS) mengirim sinyal yang sangat salah dan berbahaya kepada Taiwan. Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi bertemu dengan mitranya dari AS, Antony Blinken, di sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, pada Jumat.
Seorang pejabat senior AS mengatakan, Taiwan menjadi fokus pembicaraan kedua diplomat top tersebut selama pertemuan 90 menit yang berlangsung blak-blakan dan apa adanya itu. Blinken, kata pejabat itu, mengatakan kepada mitranya, menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan sangat penting.
“Bagi kami, menteri sudah memperjelas, sesuai dengan kebijakan lama kami Satu China, yang sekali lagi tidak berubah, memelihara perdamaian dan stabilitas di Selat (Taiwan) sangat, sangat penting,” kata dia, dikutip dari Reuters, Sabtu (24/9/2022).
Sementara itu Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, mengeluarkan pernyataan usai pertemuan, AS mengirim sinyal yang sangat salah dan berbahaya kepada Taiwan. Ditegaskan, semakin merajalelanya aktivitas menuju merajalelanya, semakin kecil pula kemungkinan adanya penyelesaian damai.
"Masalah Taiwan adalah urusan dalam negeri China dan Amerika Serikat tidak berhak ikut campur menggunakan metode apa pun untuk menyelesaikannya," bunyi pernyataan kemlu, mengutip pernyataan Wang.
Ketegangan di Selat Taiwan meningkat setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi berkunjung ke wilayah itu Agustus. Setelah kunjungan yang dikecam China itu, militer Negeri Tirai Bambu menggelar latihan perang besar-besarana di wilayah perairan dan ruang udara sekitar Taiwan, termasuk menembakkan rudal balistik yang melintasi langit Ibu Kota Taipei.
Kondisi diperparah setelah Presiden Joe Biden, dalam wawancara diprogram 60 Minutes CBS News, mengatakan pasukan AS akan membela Taiwan jika wilayah itu diserang China. Itu merupakan pernyataannya paling gamblang Biden soal sikap AS soal Taiwan.
Gedung Putih kemudian menegaskan kebijakan soal Taiwan tidak akan berubah. Namun China menafsirkan pernyataan Biden itu seperti mengirim sinyal yang salah kepada Taiwan yang sedang berupaya mencari dukungan untuk merdeka.
Editor: Anton Suhartono