Deretan Perang dan Konflik Israel-Palestina, Gerakan Intifada II Tewaskan 1.000 Orang Israel
4. Konflik Gaza 2014
Jalur Gaza kembali menjadi medan pertempuran besar pada Juli 2014, melibatkan Hamas vs militer Israel.
Kedua pihak mengklaim mereka meyerang karena membalas serangan musuh lebih dulu. Israel menuduh para pejuang Palestina menembakkan roket ke bagian selatan yang menyebabkan kerusakan infraastruktur.
Sementara itu warga Palestina menuduh pasukan Zionis melakukan kekerasan beberapa hari sebelum serangan tersebut.
Seorang pemuda Palestina ditembaki tentara Israel di perbatasan. Ada pula warga Palestina yang diserang tank Israel di Gaza tengah.
Militer Israel menyatakan telah melakukan lebih dari 1.300 serangan udara ke Gaza. Sementara itu pejuang Palestina menembakkan lebih dari 800 roket ke Israel.
Perang ini menewaskan sekitar 1.900 orang dari pihak Palestina, sekitar 80 persen adalah warga sipil. Sementara Israel kehilangan 69 orang, yakni 64 tentara dan sisanya warga sipil.
Jumlah korban luka dari pihak Palestina menembus 10.000 orang sementara dari pihak Israel 420 orang.
Dari jumlah korban konflik Gaza 2014 merupakan perang Israel-Palestina paling mematikan sejak Intifada Kedua.
Pada 14 Juli Mesir mengumumkan inisiatif gencatan senjata dan diterima oleh Israel yang kemudian menghentikan serangan sementara keesokan harinya. Namun semua faksi perjuangan Palestina, termasuk Fatah di bawah kepemimpinan Presiden Mahmoud Abbas, tidak diberitahu soal inisiatif Mesir itu.
Hamas beserta faksi Palestina lainnya menolak versi perjanjian gencatan senjata saat itu. Hamas dan Jihad Islam pada 16 Juli menawarkan gencatan senjata selama 10 tahun kepada Israel dengan 10 syarat, sebagian besar menyinggung soal diakhirinya pemblokiran Jalur Gaza.
5. Konflik Gaza 2021
Pada 10 Mei 2021 menjadi hari kelam bagi masyarakat Palestina yang menetap di jalur Gaza. Konflik tersebut menewaskan 248 warga Palestina, termasuk anak-anak.
Pertempuran itu dipicu serangan pasukan Israel ke Masjid Al Aqsa. Pejuang Palestina menembakkan ratusan roket sebagai aksi pembalasan atas tindakan sewenang-wenang pasukan Zionis terhadap tempat suci ketiga bagi umat Islam.
Hamas dan Israel akhirnya menyetujui gencatan senjata yang dimediasi Mesir setelah pertempuran selama 11 hari.
Editor: Anton Suhartono