Diampuni Presiden Duterte, Marinir AS yang Bunuh Transgender Dideportasi dari Filipina
Flores melanjutkan kliennya juga menyampaikan simpati terdalam atas rasa sakit yang dialami keluarga Laude. Ini merupakan permintaan maaf resmi pertama dari Pemberton sejak pembunuhan.
"Dia berharap memiliki kata-kata untuk mengungkapkan begitu dalamnya kesedihan dan penyesalannya," tutur Flores.
Biro imigrasi Filipina menyatakan, sebagai bagian dari deportasi, Pemberton dilarang memasuki Filipina karena berisiko bagi keselamatan publik.
Pemberton bertemu Laude pada Oktober 2014 di sebuah bar Kota Olongapo setelah latihan militer gabungan AS-Filipina. Selanjutnya Pemberton dan Laude setuju untuk berhubungan seksual. Namun, Pemberton marah saat mendapati Laude masih memiliki alat kelamin laki-laki. Dalam kondisi mabuk, Pemberton membunuh Laude.
Editor: Anton Suhartono