Diancam Bunuh, Remaja Saudi yang Kabur dari Rumah Tutup Akun Twitter
Thailand pun mengurungkan niat untuk mendeportasi lalu menyerahkan Rahaf ke badan PBB yang mengurus pengungsi, UNHCR. Setelah memberikan status pengungsi, UNHCR meminta Australia mempertimbangkan mengizinkan Rahaf bermukim di sana. Australia pun berjanji mempertimbangkan Rahaf mendapat visa kemanusiaan.
Akun Twitter Rahaf, @rahaf84427714, sempat offline pada Jumat siang setelah mem-posting bahwa dia memiliki berita baik dan buruk. Sejam berselang, sempat aktif lagi namun setelah itu hilang.
Nourah, rekan Rahaf, mengatakan dalam cuitannya bahwa temannya itu menerima ancaman pembunuhan.
"Dia menerima ancaman pembunuhan dan karena alasan itu dia menutup akun Twitter," cuit Nourah.
Hal serupa disampaikan jurnalis ABC Australia, Sophie McNeil. Dalam percakapan langsung, Rahaf mengatakan dia dalam kondisi baik dan aman, namun ingin berhenti menggunakan Twitter.
"Dia mendapat banyak ancaman pembunuhan," kata Sophie, di Twitter.
Editor: Anton Suhartono