Insiden Penembakan Tingkatkan Peluang Donald Trump Menangkan Pilpres AS 2024?
Trump mengisahkan momen saat penembakan terjadi. Saat itu dia menoleh ke kanan untuk membaca prompter yang menyajikan teks pidato. Presiden ke-45 AS itu berbicara mengenai data imigran ilegal kepada para pendukungnya. Pada momen itulah peluru merobek sebagian kecil telinganya hingga memercikkan darah ke dahi dan pipi. Kondisinya mungkin akan berbeda jika dia melihat ke depan.
Trump melanjutkan, saat para agen Dinas Rahasia membawanya turun dari panggung, dia sebenarnya masih ingin melanjutkan pidato. Namun para agen mengatakan kondisinya tidak aman dan mereka harus membawanya ke rumah sakit.
Sementara itu Crooks diketahui sebagai anggota Partai Republik berdasarkan catatan kartu pemilih. Petugas Biro Penyelidikan Federal (FBI), lembaga yang memimpin penyelidikan kasus ini, masih berupaya untuk mengungkap misteri dari motif penembakan.
Crooks diketahui tak memiliki catatan kriminal sebelumnya. Senapan AR yang digunakan saat beraksi juga diperoleh secara legal, yakni milik ayahnya.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku