Ilmuwan Pastikan Pasien Covid-19 Bisa Terinfeksi Lagi, tapi Sangat Langka
NEW YORK, iNews.id - Seseorang yang terinfeksi virus corona masih mungkin terpapar untuk kali kedua, namun kasus ini sangat langka.
Studi kasus yang diterbitkan Senin (12/10/2020), seorang pria berusia 25 tahun di Nevada, Amerika Serikat, memicu kekhawatiran para ilmuwan mengenai ancaman virus corona yang berulang. Kondisi pria yang tidak disebutkan identitiasnya itu justru lebih parah saat terinfeksi untuk kedua kalinya. Padahal, sistem kekebalan tubuh mantan pasien Covid-19 seharusnya bisa menangkal virus.
Namun para ilmuwan menegaskan kasus yang dialami pria Nevada itu sangat langka. Hingga saat ini lebih dari 38 juta orang di seluruh dunia terinfeksi virus corona dan hingga 12 Oktober, setidaknya lima orang yang terinfeksi kembali dengan kondisi lebih serius.
"Itu sangat kecil (kemungkinannya), seperti setetes air di ember, dibandingkan dengan jumlah kasus yang terjadi di seluruh dunia," kata ahli virus Universitas Columbia, Angela Rasmussen, dikutip dari The New York Times, Rabu (14/10/2020).
Dalam banyak kasus, serangan Covid-19 kedua seharusnya menimbulkan gejala lebih ringan atau bahkan tidak sama sekali. Namun kondisi ini tidak berlaku bagi pria Nevada serta pasien perempuan lainnya di Ekuador. Ada pula laporan seorang perempuan 89 tahun di Belanda meninggal dunia begitu terinfeksi untuk kali kedua. Bedanya, perempuan asal Belanda itu memiliki penyakit bawaan yang mengharuskannya menjalani kemoterapi.
Ahli imunologi Universitas Yale Akiko Iwasaki, saat mengomentari kasus pria Nevada, sebagaimana diterbitkan dalam jurnal The Lancet Infectious Diseases, mengatakan, meskipun jarang terjadi, ini membuktikan infeksi berulang merupakan fakta yang tak dapat dihindari.
"Penting untuk dicatat bahwa ada orang yang tertular kembali dan dalam beberapa kasus penyakit Anda bertambah parah. Anda masih harus tetap memakai masker dan mempraktikkan jarak sosial meskipun Anda sudah sembuh dari infeksi ini," kata Iwasaki.
Sejak laporan kasus pertama orang terinfeksi Covid-19 kembali, yakni di Hong Kong pada 24 Agustus, ada tiga kasus berikutnya yang dipublikasikan. Selain itu ada 20 kasus lainnya yang menunggu tinjauan ilmiah.