Inggris Akan Serang Suriah jika Terbukti Gunakan Gas Beracun di Ghouta
LONDON, iNews.id - Inggris tidak akan tinggal diam apabila pasukan Suriah terbukti menggunakan senjata kimia untuk menyerang warga sipil di Ghouta Timur. Inggris mempertimbangkan bergabung dengan Amerika Serikat (AS) untuk melawan Pemerintah Suriah.
"Jika kita tahu hal itu benar terjadi, dan kita bisa membuktikannya, dan jika ada usulan tindakan di mana kehadiran Inggris bisa berguna, maka saya pikir kami harus mempertimbangkannya secara serius (menyerang)," kata Menteri Luar Negeri Boris Johnson, seperti dilansir Reuters, Selasa (27/2/2018).
Inggris, tegas dia, akan mengambil tindakan tegas atas dugaan penggunaan gas beracun tersebut. Dia juga akan meminta laporan soal serangan ini.
"Parlemen akan mencatat laporan penggunaan gas klorin. Saya meminta agar laporan ini diselidiki sepenuhnya dan siapapun yang menggunakan senjata kimia di Suriah akan dimintai pertanggungjawabannya," kata dia, seperti dilaporkan The Independent.
Selain itu, Johnson juga mendukung keputusan AS pada tahun lalu untuk menembakkan rudal ke Suriah setelah hampir 100 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan gas ke kota Khan Sheikhoun yang dikuasai oposisi.
"Apa yang perlu kita tanyakan sebagai sebuah negara dan apa yang perlu kita tanyakan pada diri sendiri, dapatkah kita membiarkan penggunaan senjata kimia, penggunaan senjata ilegal ini tidak ditindak, tidak dihukum," ujarnya.
Pemerintah Suriah berulang kali membantah menggunakan senjata kimia dan mengatakan pihaknya hanya menargetkan pemberontak bersenjata dan militan.
Diberitakan sebelumnya, sedikitnya 16 orang dirawat karena terpapar gas klorin. Para korban dirawat di rumah sakit di Ghouta Timur dan harus dibantu menggunakan masker oksigen.
Namun belum dapat dipastikan apakah benar gas klorin itu digunakan sebagai senjata di Ghouta Timur. Kedua kelompok yang bertikai saling menuduh pihak lawan menggunakan gas klorin.
Editor: Anton Suhartono