Ini Alasan Turki Menyerang Suriah dan Sejarah Suku Kurdi

Meski jumlahnya terbilang besar, Kurdi tak memiliki negara sendiri. Sebagian besar dari mereka tinggal di daerah pegunungan di sebelah selatan Turki, utara Suriah, dan di kota-kota besar Irak dan Iran.

Baca Juga

Trump Tegaskan AS Tak Telantarkan Pasukan Kurdi di Suriah

Dalam jumlah sangat kecil, suku Kurdi juga bisa ditemukan di Armenia, Azerbaijan, Lebanon, serta berdiaspora ke Eropa, khususnya Jerman.

Runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani di akhir Perang Dunia I sebenarnya membuka peluang bagi Kurdi untuk membentuk negara sendiri yang diatur dalam Perjanjian Sevres pada 1920. Namun jenderal militer Turki saat itu Mustafa Kemal Ataturk menentang perjanjian itu dan memutuskan berperang melawan Kurdi.

Pada 1923, muncul kesepakatan baru yang dikenal dengan Perjanjian Lausanne 1923. Di dalamnya mengatur batasan-batasan bagi Kurdi di bawah Turki modern pasca-runtuhnya Dinasti Utsmaniyah.

Meski gagal mendirikan negara, suku Kurdi terus mencari dukungan internasional untuk membuat negara. Usaha mereka tetap saja gagal, apalagi tiga negara lain yakni Suriah, Iran, dan Irak juga menganggap mereka sebagai ancaman.