Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pernah Gabung Al Qaeda, Presiden Suriah Al Sharaa: Itu Masa Lalu!
Advertisement . Scroll to see content

Intelijen: Ancaman Terbesar Jelang Pilpres AS Adalah Rusia Bukan China

Sabtu, 24 Oktober 2020 - 20:12:00 WIB
Intelijen: Ancaman Terbesar Jelang Pilpres AS Adalah Rusia Bukan China
Dalam debat terakhir Capres Amerika Serikat 2020 pada 22 Oktober lalu, Donald Trump menyebut tidak ada seorang pun yang lebih keras terhadap Rusia selain dirinya. (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

Namun, pandangan mengenai potensi intervensi China dalam Pilpres AS 2020 nampaknya mulai bergeser. Ini disebabkan temuan intelijen yang menunjukkan keterlibatan peretas dukungan Rusia menargetkan pemerintah negara bagian dan berhasil mencuri data dalam dua kasus.

Tuduhan itu muncul tak lama setelah para pejabat menuding Rusia dan Iran menggunakan informasi pendaftaran pemilih AS untuk merusak kampanye Trump.

Sedangkan, tuduhan China akan ikut campur sepanjang masa kampanye sampai mendakati hari pemilihan sama sekali tidak menunjukkan aktivitas yang signifikan.

Upaya misinformasi asing yang didukung China diklaim memiliki jangkauan sangat kecil dibandingkan upaya Rusia sebelum pemilihan Presiden AS pada 2016 lalu.

"China mempelajari apa yang dilakukan Rusia pada 2016 dengan sangat cermat," kata Pakar Keamanan Siber, James Lewis, dikutip dari CNN, Sabt (24/10/2020).

"Mereka ingin bisa melakukan apa yang dilakukan orang-orang Rusia tetapi mereka tidak begitu pandai dalam hal itu," lanjutnya.

Operasi China diyakini lebih produktif di masa depan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut