Jadi Kepala Pemerintahan Termuda di Dunia, Ini Sosok Sebastian Kurz
Apa yang ditawarkan Kurz ternyata berhasil menarik perhatian kalangan muda, sehingga mau bergabung dalam gerakan politiknya. Ia juga menggandeng kalangan yang belum pernah bergabung dengan pemerintahan sebelumnya.
Langkah Kurz sebenarnya hampir sama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang melakukan rebranding terhadap partai. Hal ini untuk merespons keinginan masyarakat yang menginginkan sesuatu yang baru, berbeda dengan barang jualan sebelumnya yang cenderung membosankan. Sosok Kruz mampu menghadirkan "produk" baru yang laku di pasar. Ia bercita-cita membawa partainya menuju generasi milenial.
Hal lain yang menjadi gaya dari pria lajang ini adalah penampilannya. Ia termasuk pria yang mementingkan style, termasuk dalam cara berpakaian dan gaya rambut
Karier politik pria jebolan Universitas Wina ini terbilang cemerlang. Pada usia 24 tahun, dia sudah menduduki posisi menteri integrasi. Lalu pada usia 27, ia didapuk sebagai menteri luar negeri.
Panggung internasional yang pertama kali dinaikinya adalah Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2014, saat itu usianya 28 tahun. Pada kesempatan itu dia memberikan pidato.
"Saya yakin, saya satu-satunya orang berusia di bawah 30 tahun yang punya hak istimewa untuk bicara di sini," ucap Kurz, saat berpidato di Sidang Umum PBB, disambut dengan tepuk tangan hadirin.
Panggung itu pun dimanfaatkannya untuk menyampaikan visinya, "Apa yang bisa saya tawarkan adalah perspektif generasi muda (milenial). Kita tumbuh di komunitas di mana hak asasi manusia dihormati, aturan hukum sudah disepakati, kebebasan agama dipraktikkan. Kita berkomunikasi tanpa ada batasan, di Facebook dan Twitter."
Sejauh ini Kurz belum membeberkan strategi akan dibawa ke mana Austria ke depan. Kurz masih menunggu hasil final pemilihan umum. Partainya juga menjajaki koalisi dengan Freedom Party yang sehaluan dalam menyikapi permasalahan migran.
Editor: Anton Suhartono