Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bukti Hamas Kian Canggih Hadapi Israel, Gunakan Tipuan Militer Mirip Operasi Khusus
Advertisement . Scroll to see content

Kantor Berita Prancis Pecat Jurnalis Palestina di Tepi Barat, Diduga Dapat Tekanan dari Israel

Rabu, 02 Juni 2021 - 09:31:00 WIB
Kantor Berita Prancis Pecat Jurnalis Palestina di Tepi Barat, Diduga Dapat Tekanan dari Israel
Wartawan senior Palestina, Nasser Abu Baker. (Foto: al-Quds Open University)
Advertisement . Scroll to see content

YERUSALEM, iNews.id – Kantor berita Prancis, Agence France Presse (AFP), memecat koresponden Palestina di Tepi Barat, Nasser Abu Baker. Pemecatan lelaki itu diduga karena adanya tekanan Israel terhadap media asal Eropa tersebut.

Perhimpunan Jurnalis Palestina (PJS) mengutuk pemecatan Abu Baker. Mereka menilai AFP telah berbuat sewenang-wenang terhadap seorang wartawan yang punya pengalaman jurnalistik 20 tahun itu.

“Keputusan (pemecatan) ini muncul setelah upaya penghasutan berulang kali terhadap Abu Baker atas sikap dan aktivitasnya sebagai kepala perhimpunan (PJS). Hal ini terutama karena keterlibatannya dalam masalah upaya membawa para pemimpin pendudukan (Israel) ke pengadilan internasional atas kejahatan mereka terhadap rekannya sesama jurnalis Palestina,” ungkap PJS, dikutip Middle East Monitor, Selasa (1/5/2021).

Organisasi wartawan itu menggambarkan pemecatan Abu Baker sebagai tindakan memalukan yang dilakukan AFP. Mereka pun meminta Otoritas Palestina untuk mencabut akreditasi kantor berita internasional itu sesegera mungkin.

PJS juga meminta semua badan resmi dan lembaga media untuk tidak berurusan dengan kantor AFP di Tepi Barat yang diduduki Israel. Perhimpunan jurnalis itu juga mendesak institusi media mempertimbangkan untuk memasukkan pemecatan itu ke dalam daftar kejahatan Israel terhadap wartawan.

Menurut PJS, Abu Baker menjadi sasaran kampanye pelecehan yang sistematis terhadap profesi jurnalis selama lima tahun terakhir dari manajemen AFP dan mantan staf seniornya saat ini yang bertujuan untuk mendorongnya mundur karena upayanya membela para wartawan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut