Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pertemuan Trump-Zohran Mamdani Penuh Pujian di Gedung Putih, Dulunya Saling Kecam
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Perjuangan Muslimah Rohingya Mendapat Status Kewarganegaraan AS

Sabtu, 22 Februari 2020 - 18:06:00 WIB
Kisah Perjuangan Muslimah Rohingya Mendapat Status Kewarganegaraan AS
Lila Mubarak (kanan) disumpah sebagai warga negara AS di Illinois pada 10 Februari 2020 (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

"Pekerjaan itu cocok bagi warga Rohingya yang baru datang karena tidak memerlukan keterampilan bahasa Inggris sama sekali dan bayarannya lumayan bagus," kata Amanullah, seraya menambahkan ada beberapa pekerjaan yang upahnya 15 dolar AS atau sekitar Rp203.000 per jam.

Beberapa dari mereka kini bahkan sudah memiliki rumah sendiri.

Direktur Pusat Kebudyaan Rohingya, Nasir Zakaria, mengatakan, dia dan para pendatang senang dengan kondisi mereka yang baru, tanpa melupakan kampung halaman.

Pria yang mengungsi ke Bangladesh saat usianya 14 tahun itu masih sering berkomunikasi secara online dengan orangtua dan beberapa saudara kandungnya di Bangladesh.

"Kami hanya ingin hidup seperti orang lain. Kami menginginkan hak kewarganegaraan, kebebasan beragama, kebebasan berbicara. Kami ingin hidup bersama dengan masyarakat lain di sini dengan damai dan harmonis. Itu saja," tuturnya.

Larangan masuk bagi imigran dari 13 negara yang diumumkan Trump menempatkan kontrol visa yang ketat, termasuk pendatang dari Myanmar.

Namun pejabat di Departemen Luar Negeri AS mengatakan, kebijakan itu tak seharusnya menghentikan keinginan para pengungsi dari negara-negara itu yang meninggalkan tempat kelahiran mereka demi menghindari penganiayaan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut