Kisah Pria Australia yang Dikira Ekstremis karena Tumbuhkan Janggut
"Dia berjalan dengan kopinya, kami pergi ke konferensi yang sama. Saya berteriak 'Boom' dan semua orang langsung saja tiarap. Itu adalah perjalanan kereta yang menarik," kata dia.
"Saya tidak ingin membuat orang takut, tetapi kenyataan bahwa kita membiarkan rasa takut menentukan bagaimana kita berinteraksi, saya pikir kita perlu melakukan apa pun yang kita bisa untuk membuat orang melalui hal itu."
Menurutnya, pada akhirnya, percobaan tersebut menunjukkan bagaimana rasa takut dan kesan pertama menghalangi hubungan dan pemahaman.
"Pelajaran terbesar dari tahun ini adalah seberapa sering kita membiarkan rasa takut menentukan hubungan. Ketakutan ada karena sesuatu atau seseorang yang tidak dikenal."
"Jika seseorang atau sesuatu tidak diketahui, apakah kita bersedia meluangkan waktu dan melakukan upaya untuk membuat apa yang tidak diketahui menjadi diketahui?"
"Saya pikir ketika kita melakukan itu, ada beberapa keindahan nyata yang bisa kita temukan."
Istri dan anak-anak Khaira kini merasa lega setelah dia mencukur kembali jenggotnya.
Editor: Nathania Riris Michico