Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : China Dukung Proposal Indonesia soal Royalti Global di Lingkungan Digital
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Si Jenius Matematika Tolak Beasiswa MIT demi Jadi Biksu Budha, kini Banting Setir Lagi

Selasa, 13 September 2022 - 12:19:00 WIB
Kisah Si Jenius Matematika Tolak Beasiswa MIT demi Jadi Biksu Budha, kini Banting Setir Lagi
Liu Zhiyu, si jenius matematika yang memutuskan menjadi biksu (Foto: SCMP)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Pria jenius asal China Liu Zhiyu menjadi perhatian netizen negara itu terkait kariernya. Liu adalah sosok jenius di bidang matematika lulusan Universitas Peking dengan masa depan menjanjikan.

Dia menarik perhatian publik China pada 2010 setelah memutuskan meninggalkan karier demi menjadi biksu Budha. Dia bahkan menolak tawaran beasiswa untuk melanjutkan studi di kampus kenamaan Amerika Serikat (AS). Keputusannya itu mengejutkan keluarga dan warga China karena rela meninggalkan bidang keahlian yang sangat langka, matematika, demi menjadi biksu di Kuil Longquan, Beijing.

Liu kembali menjadi perbincangan belakangan ini atas keputusannya kembali ke masyarakat dan memulai bisnis pelatihan psikologi. Pekan lalu, pria 34 tahun peraih medali emas olimpiade matematika internasional tahun 2006 itu mengumumkan di media sosial rencana untuk kembali ke kehidupan biasa.

Sebenarnya Liu sudah terkenal sejak SMA begitu memenangkan serangkaian kompetisi matematika di tingkat global. Universitas Peking bahkan mengakuinya sebagai sosok jenius pada 2006.

Pada 2010, Liu mendapat tawaran beasiswa penuh untuk melanjutkan master di kampus kenamaan AS, Massachusetts Institute of Technology (MIT), namun ditolak. Saat itu dia baru lulus dari Universitas Peking.

Sekarang dia bersama rekan-rekannya mendirikan perusahaan starup di bidang terapi psikologi bernama Huaxia Xinyuan.

“Saya ingin lebih jujur ​​pada diri sendiri. Tidak perlu memainkan peran yang diharapkan orang lain. Saya kira psikologi bisa bekerja sama dengan Budhisme. Keduanya tidak bertentangan. Kami bisa membantu orang memecahkan masalah kesehatan mental melalui metode psikologis dan mereka bisa mencapai hasil lebih baik jika mempelajari agama Budha secara bersamaan,” katanya, kepada Jiupai News.

Liu mengaku tertarik mendalami Budha sejak menimba ilmu di Universitas Peking. Alasannya dia mendapati matematika sebagai jalan kesepian dan ingin mendekati hati banyak orang. Namun ternyata aktivitasnya di kuil juga tak berjalan baik. Pada 2018 dia merasa frustrasi karena harus menjalani aktivitas harian yang sepele, diperparah dengan hubungan dengan sesama biksu yang buruk. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut