Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Tahanan Muslim Xinjiang, Dipaksa Makan Babi dan Dilarang Salat

Jumat, 22 Maret 2019 - 13:01:00 WIB
Kisah Tahanan Muslim Xinjiang, Dipaksa Makan Babi dan Dilarang Salat
Warga di Brussel berunjuk rasa mendesak Uni Eropa membantu pembebasan muslim di Xinjiang (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

Pria dari etnis Kazakh itu menghabiskan beberapa pekan di kamp Karamay sebelum pindah ke Turki pada tahun lalu. Menurut dia, aktivitas yang dialaminya meninggalkan trauma dan jauh dari kesan mendidik.

Para tahanan, kata Bekali, dipaksa untuk menghapus keyakinan sebagai muslim.

"Setiap pagi, pukul 07.00 hingga 07.30, kami harus menyanyikan lagu kebangsaan China. Kami bernyanyi bersama, 40 atau 50 orang, menghadap tembok," kata Belaki, kepada AFP, di Istanbul.

"Saya tidak pernah benar-benar ingin bernyanyi, tetapi karena diulangi setiap hari, lagu itu jadi meresap. Bahkan setahun kemudian, musik itu masih beresonansi di kepala saya," katanya.

Lahir di Xinjiang dari orangtua etnis Uighur dan Kazakh, Bekali berangkat ke Kazakhstan pada 2006 untuk mencari pekerjaan. Di sana, dia mendapat kewarganegaraan.

Namun saat berkunjung ke Xinjiang pada Maret 2017 untuk perjalanan bisnis, dia ditangkap dengan tuduhan membantu terorisme. Setelah menghabiskan 7 bulan di penjara, dia dikirim ke kamp tersebut.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut